Padang Pariaman – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid melakukan kunjungan ke makam ulama besar Minangkabau, Syekh Burhanuddin, yang terletak di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (28/4/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Nusron didampingi oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis serta Wakil Ketua Partai Gerindra Sumbar, Braditi Moulevey.
Kunjungan ziarah ini diselenggarakan setelah Menteri Nusron menyelesaikan serangkaian agenda di Kota Padang yang berfokus pada Sosialisasi Pengadministrasian dan Pendaftaran Tanah Ulayat.
Mengunjungi makam ulama yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Minangkabau ini tampak menjadi bagian dari upaya menghormati kearifan lokal dan nilai-nilai budaya di tengah perkembangan zaman modern.
“Kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan spiritual dan kultural yang ditinggalkan oleh ulama besar Minangkabau,” kata Braditi Moulevey.
Rombongan pejabat tinggi tersebut tampak khusyuk berziarah dan meneladani semangat perjuangan Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai tokoh penyebar Islam di tanah Minangkabau.
Nilai-nilai keteladanan dan perjuangan sang ulama diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan berkemajuan.
Usai mengunjungi makam Syekh Burhanuddin, rombongan yang dipimpin Menteri Nusron Wahid kemudian diundang oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, untuk jamuan di kediaman dinasnya.
“Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi pejabat pusat dan daerah untuk berdiskusi mengenai berbagai isu penting, khususnya terkait pengelolaan tanah ulayat yang menjadi fokus kunjungan kerja Menteri ATR/BPN di Sumbar,” katanya.
Braditi Moulevey, dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Gerindra Sumatera Barat, tampak aktif mendampingi rombongan sepanjang kunjungan.
Kehadirannya menunjukkan peran penting tokoh politik asal Padang itu dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah pusat dan masyarakat Sumbar.
“Kunjungan ini juga merefleksikan pentingnya harmonisasi antara pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Minangkabau. Perpaduan aspek spiritual dan pembangunan infrastruktur pertanahan menjadi sorotan dalam rangkaian kegiatan Menteri ATR/BPN di Sumbar kali ini,” tuturnya. (*)