Perantau Minang asal Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Braditi Moulevey mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk segera menyelesaikan kasus kematian Afif Maulana yang ditemukan meninggal di bawah Jembatan Sungai Kuranji pada Minggu (9/6/2024) lalu.
Pasalnya, kata pria yang akrab disapa Levi ini, kasus tersebut sudah bergulir selama satu bulan belakangan, namun belum menemui titik terang yang pasti.
“Kami dari Perantau Minang mendesak Bapak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menuntaskan permasalahan ini, karena ini sudah jadi isu dan atensi nasional,” kata Wasekjen Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut, Jumat (5/7/2024) siang.
Braditi Moulevey mengatakan, polisi harus segera mengusut tuntas kasus siapa saja yang terlibat dalam kasus kematian Afif Maulana dan menjelaskan secara jujur penyebab kematian anak dari Afrinaldi (36) dan Anggun Angriani (32) tersebut.
“Jika ada oknum polisi terlibat, langsung berikan tindakan tegas, jika tidak, maka Polda Sumbar harus membersihkan nama mereka juga, agar tidak menjadi preseden buruk ke depannya,” katanya.
Selain itu, kata pria kelahiran 7 Januari 1982 itu, jika kasus Afif Maulana tak segera diselesaikan, dikhawatirkan akan berdampak kepada konsentrasi polisi, khususnya Polda Sumbar dan Polresta Padang dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
“Segera tuntaskan, sehingga kami dari IKM mendesak Kapolri untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tak berlarut terus menerus,” kata Moulevey yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumbar.
Sebagaimana diketahui, Afif Maulana (13) ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Sungai Kuranji, Kota Padang pada Minggu (9/6/2024) pada pukul 11.55 WIB.
Saat ditemukan, kondisi Afif penuh luka lebam di bagian tulang rusuknya dan salah satunya terkena paru-parunya.
Kuasa hukum keluarga korban, Indira Suryani mengatakan, Afif Maulana diduga mengalami penyiksaan oleh oknum aparat kepolisian saat diamankan karena dituduh hendak melakukan aksi tawuran.
Namun, keterangan berbeda disampaikan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono yang mengatakan bahwa Afif tidak meninggal karena dianiaya oleh anak buahnya, melainkan terjatuh dari atas jembatan hingga ditemukan meninggal dunia.