Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Braditi Moulevey mengatakan, masyarakat sudah muak dengan drama oleh kader PDIP soal kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan segera diberlakukan pemerintah.
Pasalnya, kenaikan PPN 12 persen tersebut, kata Moulevey, merupakan inisiatif dari partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Rakyat Indonesia sudah muak dan bosan dengan drama PDIP soal kenaikan PPN menjadi 12 persen,” katanya via keterangan tertulis baru-baru ini.
Pria yang akrab disapa Levi itu menilai PDIP terkesan lempar batu sembunyi tangan dan seolah-olah berpihak serta pura-pura membela rakyat.
“Selama 10 tahun belakangan ini, PDIP ikut serta mengambil keputusan soal kenaikan PPN 12 persen. Sehingga, tidak usah menyalahkan pemerintahan yang berjalan saat ini. (Inisiasi) PPN 12 persen itu juga datang dari mereka, tak usah main drama-drama lagi, rakyat sudah jenuh dan muak dengan pola seperti itu,” kata pria yang saat ini juga aktif di tingkat pusat bersama anggota DPR RI asal Sumbar, H Andre Rosiade tersebut.
Pemerintahan Prabowo Subianto, katanya, saat ini dihadapkan dengan keadaan harus melaksanakan Undang-undang (UU) nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), yang menjadi dasar kenaikan PPN 12 persen.
“Pemerintah Prabowo berupaya tetap menjalankan UU itu namun dengan memahami kondisi masyarakat yang sedang sulit. Pak Prabowo ‘mengakali’ pelaksanaan UU tersebut dengan menerapkan PPN 12 persen hanya ke barang mewah, sementara kebutuhan pokok rakyat tetap dengan PPN 11 persen,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, H Andre Rosiade ikut angkat bicara soal isu kenaikan PPN menjadi 12 persen. Bahkan, Andre menegaskan kenaikan PPN tersebut merupakan inisiatif dari PDIP.
“Sekarang seakan-akan PDIP lempar batu sembunyi tangan atas kenaikan PPN 12 persen lalu menyerang Pemerintahan Prabowo, padahal tahun 2021 lalu ini adalah inisiatif mereka. Jadi kenaikan PPN 12 persen ini inisiatif mereka, sekarang PDIP jangan lempar batu sembunyi tangan,” kata Andre kepada awak media, Senin (22/12/2024) malam.
Pemerintahan Prabowo, kata Andre, tidak bisa serta merta memotong tarif PPN, karena APBN untuk tahun anggaran 2025 telah disepakati oleh Pemerintah dan DPR periode 2019-2024.
“Kalau masyarakat ingin tahu kenapa PPN naik, tanya Dolfie PDIP. Siapa Dolfie? Dia adalah ketua Panitia Kerja Undang Undang HPP tahun 2021 lalu, yang menjadi dasar kenaikan PPN 12 perseb. Dia dan PDIP merupakan motor dari kenaikan PPN menjadi 12 persen. Sekali lagi saya katakan, PDIP jangan lempar batu sembunyi tangan,” tutur Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI ini. (*)