Braditi Moulevey: IKM Jakarta akan Merahkan Stadion Pakansari Bogor saat Pertandingan Semen Padang FC vs Persis Solo

Braditi Moulevey: IKM Jakarta akan Merahkan Stadion Pakansari Bogor saat Pertandingan Semen Padang FC vs Persis Solo

JAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta ikut memeriahkan pertandingan lanjutan Liga 1 antara Semen Padang FC menghadapi Persis Solo yang dilaksanakan pada Minggu (29/4/2024) sore. Ketua DPW IKM Jakarta, Braditi Moulevey Rajo Mudo mengatakan, pihaknya memberikan 100 tiket kepada perantau Minang yang beruntung untuk menonton langsung pertandingan Semen Padang FC vs Persis Solo. “Perantau Minang Jakarta akan memerahkan Stadion Pakansari Bogor,” kata Braditi Moulevey Rajo Mudo , Jumat (27/9/2024) siang. Bagi perantau yang ingin menonton, katanya, bisa mendapatkan tiket dengan harga khusus bagi IKM, yakni sebesar Rp60 ribu di Tribun Utara dan Pintu Masuk (Gate) 3. Harga tersebut merupakan potongan Rp15 ribu dan disubsidi langsung oleh Ketua DPW IKM Jakarta asal Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. “Mohon maaf, untuk tiket terbatas. Sementara 100 anggota IKM yang pertama mendaftar kami berikan harga khusus tersebut. Keterangan lebih lanjut bisa hubungi Doni di nomor: 0821-1380-0587,” kata Moulevey yang juga merupakan Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut. Pada kesempatan yang sama, Braditi Moulevey Rajo Mudo juga meminta seluruh perantau Minang, khususnya Jabodetabek untuk mendukung penuh (all out) ‘Kabau Sirah’ (julukan Semen Padang FC). “Sebagai orang Minang, kita harus mendukung tim ini agar bisa terus berlaga dan meraih hasil positif di setiap pertandingan,” katanya. “Saya juga sudah koordinasi dengan perantau Minang IKM Bogor. IKM Bogor menyatakan kesiapan mereka untuk datang meramaikan stadion Pakansari Bogor Sebelumnya, pertandingan Semen Padang FC vs Persis Solo sempat dilarang digelar dengan melibatkan penonton. Hal tersebut diungkap oleh Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade. Dalam video yang diposting di akun Instagram pribadinya, Andre menyatakan jika permasalahan tersebut bisa diselesaikan. “Untuk suporter Semen Padang FC, pada tanggal 29 September ini, PT LIB menunjuk Stadion Pakansari untuk menjadi kandang kita.” “Ini adalah pertandingan home pertama, dimana seharusnya bisa dengan penonton, tapi sedikit kendala, sehingga ada kemungkinan tanpa penonton,” ujarnya memulai video. Disebut Andre, Stadion Pakansari sejatinya belum diserahterimakan oleh Pemkab Bogor setelah direnovasi oleh Kementerian PUPR. Hal tersebut yang bisa membuat pertandingan Semen Padang FC kontra Persis digelar tanpa penonton. “Tapi, kami sudah koordinasi agar pihak PUPR merekomendasikan tim Kabau Sirah bisa bertanding dengan penonton. Kami juga telah meminta CEO Semen Padang FC, Win Bernadino bersurat agar bisa mengadakan pertandingan sebagai tuan rumah di Stadion Pakansari dengan dihadiri penonton,” kata Andre. Sebagai penasihat, anggota DPR RI Komisi VI ini juga sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres Bogor, Direktur Intelkam Polda Jawa Barat dan Kementerian PUPR untuk memastikan pertandingan bisa dihadiri penonton. “Saya ingin nanti para suporter tim kebanggaan Urang Awak ini bisa ditonton bersama-sama lagi,” tuturnya. (rdr-aidil)

Braditi Moulevey : IKM Dukung Usaha UMKM Kuliner Perantau Minang di Jakarta

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta, Bradity Moulevey Rajo Mudo tidak membutuhkan waktu lama menjalankan program kerja usai dirinya terpilih menjadi pimpinan organisasi perantau Minang tersebut. Terbaru, pria asal Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang berdomisili di Jakarta Timur (Jaktim) itu bertemu dengan Minangkabau Cuisine Specialty Chef, Dian Anugrah, Minggu (8/9/2024) siang. “Yang jelas pertemuan ini adalah bukti dari gerak cepat saya usai terpilih menjadi Ketua DPW IKM Jakarta, sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan seluruh unsur perantau Minang yang ada di Jakarta,” kata Moulevey, Senin (9/9/2024) malam. Pertemuan pertama, kata Braditi Moulevey Rajo Mudo, dilakukan di Rumah Makan Sepiring Ayam Pop yang berada di Kalisari, Jaktim. Di sana, Moulevey melihat rumah makan yang dikelola oleh Dian Anugrah yang juga merupakan perantau di Minang. “Saya selaku Ketua IKM Jakarta yang terpilih akan mengagendakan untuk keliling Jakarta mengunjungi dan melihat langsung usaha UMKM kuliner anggota IKM. Braditi Moulevey Rajo Mudo mengaku sangat terkesan dan tidak bisa menutupi rasa kebahagiaannya bisa bertemu dengan Dian Anugrah serta usaha yang dijalankan. “Rumah makan ini cukup unik, menyediakan bahan baku langsung dari Sumbar, namun dengan harga yang terjangkau. satu porsi ayam pop hanya dihargai Rp20 ribu,” katanya. Melihat bisnis yang dilakukan Dian, Moulevey yang juga merupakan Politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu memastikan bahwa IKM serius membantu usaha kuliner dengan membuat lisensi rumah makan Padang. “Bahkan, di struktur kepengurusan, ada bagian yang menangani rumah makan Padang, saya sendiri langsung meminta ketersediaan Dian Anugrah membantu saya di DPW IKM Jakarta untuk mewujudkan mimpi tersebut,” katanya. Selain memastikan bahwa masakan Padang yang dibuat oleh restoran Padang diberikan lisensi. DPW IKM Jakarta, katanya, juga akan mengadakan seminar tentang bagaimana membuat masakan Padang yang sesuai dengan standar kebersihan, higienis dan halal sesuai peraturan pemerintah. “Target akhir, kami berharap semua rumah makan Padang yang benar-benar asli Padang di Jakarta bisa terdaftar mendapatkan lisensi dari IKM,” kata pria yang merupakan Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Padang yang pertama tersebut. Sementara itu, Minangkabau Cuisine Specialty Chef yang juga pemilik dari Rumah Makan Sepiring Ayam Pop, Dian Anugrah mengatakan, dirinya sangat senang bisa bertemu dan bersilaturahmi secara langsung dengan Braditi Moulevey Rajo Mudo. “Pertama, saya mendukung penuh beliau sebagai Ketua DPW IKM Jakarta dan siap untuk membantu beliau dan berkontribusi di IKM,” katanya. Baginya, Braditi Moulevey Rajo Mudo sangat cocok untuk memimpin DPW IKM Jakarta karena beberapa alasan. “Pertama, jaringan Braditi Moulevey Rajo Mudo ini luas, dia punya akses ke semua lini yang sangat berperan dalam pengembangan UMKM perantau Minang yang ada di Jakarta,” katanya. “Beliau juga sangat dekat dengan siapapun dan tidak pernah melupakan adik-adiknya, di manapun itu, serta beliau orang yang sangat berpengalaman di organisasi,” sambungnya. Kemudian, kata Dian, sosok Moulevey bisa menjadi fasilitator dari pelaku UMKM Ranah Minang di Jakarta dengan membantu mengembangkannya di tengah persaingan yang cukup ketat. “Terutama untuk rumah makan Padang, Bang Levi saya fikir bisa untuk menjadikan kuliner asal Ranah Minang menjadi raja di Jakarta tanpa menghilangkan keotentikan atau cita rasa asli makanan itu sendiri,” katanya. Baginya, masyarakat Minangkabau memiliki kepribadian yang egaliter serta bisa berbaur dan menerima siapapun. “Termasuk jika orang luar Minang membuat usaha kuliner Minang. Poin positifnya, makanan kita sudah dikenal dan meng-Indonesia lah, semua orang jadi tahu. Namun, kita juga harus memikirkan jangan sampai makanan asli Minang ini kehilangan cita rasa aslinya itu tadi,” katanya. Untuk itu, katanya, peran IKM untuk menata ulang pelaku UMKM dengan usaha masakan Minang sangat vital atau strategis. “Saya sudah mencontohkan bagaimana saya mendatangkan bahan baku seperti cabai, bawang dan bahan baku makanan lainnya itu 100 persen dari Sumbar, kemudian untuk pendukungnya seperti ayam, itu bisa dari sini. Tujuannya agar cita rasa khas Minang itu tidak sirna. Saya yakin, di tangan Braditi Moulevey, semua bisa terealisasi,” tuturnya.

Braditi Moulevey Rajo Mudo Terpilih sebagai Ketua DPW IKM Jakarta

Braditi Moulevey Rajo Mudo resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta melalui musyawarah mufakat yang diadakan tanggal 7 september 2024 di Hotel The Tavia Heritangee Jakarta hari ini. Pemilihan Braditi sebagai pemimpin DPW IKM Jakarta mendapat dukungan penuh dari seluruh kader organisasi, baik di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), hingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Kontribusinya yang signifikan di berbagai bidang membuat Braditi dinilai sangat cocok memimpin organisasi ini. Sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP IKM, Braditi telah berperan aktif dalam memajukan komunitas perantau Minang, khususnya di bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Braditi juga dikenal sebagai sosok yang visioner, dan kerap terlibat dalam berbagai program yang berdampak besar bagi kesejahteraan anggota IKM. Dalam pidatonya usai terpilih, Braditi menyampaikan visi dan misinya untuk membawa IKM Jakarta menuju arah yang lebih baik. “Visi saya adalah mewujudkan Ikatan Keluarga Minang sebagai organisasi yang solid, mandiri, dan berdaya saing, serta menjadi wadah utama bagi perantau Minang dalam memperkuat persatuan, budaya, dan kesejahteraan di Jakarta,” ungkapnya. Braditi menggarisbawahi lima misi utamanya, yaitu memperkuat solidaritas dan persatuan anggota IKM, melestarikan serta mempromosikan budaya Minang, memberdayakan ekonomi komunitas Minang di perantauan, memperluas jaringan kerja sama antarperantau, dan meningkatkan kesejahteraan sosial bagi anggota. Dalam bidang ekonomi, Braditi menekankan pentingnya pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) di kalangan perantau Minang melalui program pelatihan, akses permodalan, dan jaringan bisnis yang lebih luas. Ia juga berkomitmen untuk mendukung generasi muda Minang. Dengan terpilihnya Braditi sebagai Ketua DPW IKM Jakarta, para kader dan anggota berharap IKM dapat semakin maju dan berkembang, serta terus berkontribusi dalam pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi di Jakarta dan sekitarnya.

Wasekjen DPP IKM Kritik Keras Azan Maghrib di Televisi Indonesia Diganti Running Text saat Misa Paus Fransiskus

Braditi Moulevey

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM), Braditi Moulevey Rajo Mudo mengkritik keras terkait permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait azan maghrib di stasiun televisi diganti dengan running text atau berjalan saat Misa bersama Paus Fransiskus. Perantau Minang tersebut menilai, azan Maghrib yang biasanya ditayangkan di stasiun televisi harus tetap berjalan sebagaimana biasanya tanpa harus berhenti ketika Paus Fransiskus melakukan misa di Indonesia. “DPP IKM dan Perantau Minang sangat menyayangkan surat yang diedarkan Kominfo terkait azan maghrib yang ditayangkan televisi. Apakah azan itu mengganggu saat Misa, saya rasa itu terlalu berlebihan. Sementara di sebelah Gereja Katedral di Jakarta itu ada Masjid Istiqlal, apa azannya juga harus dikecilkan? Ini tidak ada hubungannya yah dengan toleransi beragama,” kata Moulevey. Braditi Moulevey yang juga merupakan Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengatakan, toleransi beragama di Indonesia sudah berjalan cukup lama. Ia meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Kemenkominfo tidak terlalu berlebih-lebihan dalam mengambil sikap atau tindakan terkait kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. “Toleransi beragama di Indonesia itu sudah berjalan cukup lama di Indonesia, jadi tolong yah kepada pemerintah (Kemenkominfo) jangan terlalu berlebih-lebihan yah terhadap kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia,” kata Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jakarta Timur (Jaktim) tersebut. Baik pribadi dan DPP IKM, kata pria kelahiran Padang itu, mengaku sangat keberatan dengan surat yang diedarkan oleh pemerintah tersebut. “Saya rasa tidak ada hubungannya dengan azan di televisi dengan Misa Paus Fransiskus. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia ini orang Islam, kami orang Islam sudah diajarkan bagaimana cara bertoleransi beragama, jadi jangan dicampuradukkan antara kehidupan sosial dengan kehidupan beragama,” katanya. Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kemenkominfo mengeluarkan surat permohonan terkait peniadaaan siaran Azan Magrib saat Misa bersama Paus Fransiskus. Hal tersebut juga berdasarkan surat Panitia Kunjungan Paus Fransiskus Nomor 350/PAN-EXTKP/VIII/2024 (terlampir) tanggal 9 Agustus 2024. “Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional,” demikian pernyataan dari Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam dan Katolik Kementerian Agama (Kemenag), dikutip dari laman tvonenews.com, Selasa (3/9/2024) malam. Sementara itu, menurut Kemenag, misa dilakukan di antara pukul 17.00 hingga 19.00 WIB azan Maghrib juga disiarkan. Untuk imbauan running text dikeluarkan. “Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text,” kata Kemenag. Untuk penerapan ini, Kemenag kemudian menyurati Kominfo untuk mengimplementasikannya. “Teknis penayangan siaran kedua momen tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Pool TV,” katanya. Sementara itu, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian antarumat beragama. Maka dari itu, Menag mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan, sikap saling memahami, dan saling pengertian. “Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik,” tuturnya.

5 DPD IKM Dukung Braditi Moulevey Pimpin DPW IKM Jakarta

Lima Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Minang (IKM) mendukung Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) organisasi perantau Minang tersebut, yakni Braditi Moulevey untuk maju menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Jakarta. Salah satu dukungan deras itu datang dari Ketua DPD IKM Jakarta Timur (Jaktim), Mulyanis Putra. “Memang benar lima DPD IKM mendukung Braditi Moulevey untuk maju pada Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW IKM Jakarta,” kata pria yang akrab disapa Ican tersebut kepada Radarsumbar.com via seluler, Sabtu (24/8/2024) siang. Menurut Ican, dukungan yang diberikan oleh lima DPD IKM di Jakarta, yakni Utara, Pusat, Barat, Timur dan Selatan bukan tanpa alasan. Pasalnya, Ican menilai Braditi Moulevey sebagai sosok yang pantas dan sudah sangat siap memimpin organisasi perantau Minang di Jakarta. “Saya menilai Pak Moulevey ini sebagai sosok yang visioner, berfikiran terbuka, berwawasan luas serta mampu menjadi penghubung kami untuk semua lini,” katanya. Selain itu, faktor kedekatan dan hubungan emosional Braditi Moulevey yang juga merupakan Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu dengan H Andre Rosiade menjadi dasar seluruh DPD IKM se-Jakarta memberikan dukungan tersebut. “Salah satu fokus atau konsentrasi dari IKM saat ini adalah bagaimana menyatukan dan mendukung para perantau yang ada di Jakarta. Saat ini, para perantau yang berprofesi sebagai pedagang sudah banyak yang gulung tikar,” katanya. Penyebabnya, kata Ican, lantaran perantau pedagang Minang tersebut terlambat dalam menghadapi perubahan zaman. “Di Jakarta Timur ini saja, pedagang Minang yang bahkan sudah pulang kampung itu mencapai 50 persen. Kalau pun tidak pulang kampung, mereka memulangkan anak istrinya, artinya, hidup mereka semakin susah,” katanya. Dengan adanya ketua baru di DPW IKM Jakarta, kata Mulyanis Putra, maka akan membuat pergerakan DPD IKM se-Jakarta menjadi lebih leluasa untuk menyelamatkan para prantau. “Selain itu, keberadaan DPW IKM Jakarta juga membuat posisi kami semakin dihargai dan mempunyai nilai tawar berlebih dan mudah mendapatkan dana hibah dari pemerintah. Sosok Braditi Moulevey kami yakini bisa untuk merealisasikan hal tersebut,” katanya. Dihubungi terpisah, Braditi Moulevey mengaku merasa terhormat dengan dukungan yang diberikan oleh lima DPD IKM sekaligus kepada dirinya untuk maju menjadi Ketua DPW IKM Jakarta. “Tentu saya sangat siap jika diberikan amanah itu. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya bisa untuk merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan dan ekspektasi dari DPD IKM,” katanya. Jika diberikan amanah menjadi Ketua DPW IKM Jakarta, Braditi Moulevey sudah menyiapkan langkah awal. Dirinya meminta kepada jajaran DPD IKM se-Jakarta untuk membuat program dan bergerak untuk mengumpulkan seluruh database perantau Minang di Jakarta. “Apalagi dengan keberadaan IKM akan sangat membantu masyarakat, terutama dirasakan perantau Minang yang berada di tengah-tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit, seperti pedagang dan pekerja-pekerja non-formal lainnya,” tutur pria kelahiran Padang, 7 Januari 1982 tersebut. (rdr)

Braditi Moulevey: Selamat untuk Mulyanis Putra, Ketua DPD IKM Jakarta Timur Terpilih

Mulyanis Putra, Ketua DPD IKM Jakarta Timur

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta Timur (Jaktim), Braditi Moulevey telah mengakhiri tugasnya usai organisasi bagi para perantau tersebut telah memiliki ketua definitif. DPD IKM Jakarta Timur, kata Moulevey, kini dipimpin kembali oleh Mulyanis Putra melalui Musyawarah Daerah (Musda) yang dilaksanakan di Hotel Balairung Jakarta, Sabtu (10/8/2024) pagi. “Selamat kepada Mulyanis Putra atau Bang Ican yang kembali terpilih menjadi Ketua DPD IKM Jakarta Timur periode 2024-2029,” katanya. Mulyanis Putra, katanya, terpilih secara aklamasi karena tidak ada nama lain yang ikut dalam pertarungan merebut kursi Ketua DPD IKM Jakarta Timur. “Peserta Musda dihadiri oleh enam , masing-masing DPC dan peserta yang hadir sesuai AD/ART itu bersifat quorum dan Mulyanis Putra merupakan calon tunggal. Pemilihan Ketua DPD IKM dalam Musda dilakukan secara aklamasi, tidak ada voting, sehingga Musda berjalan dengan aklamasi,” kata Braditi Moulevey Pada kesempatan itu, kata Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut, dirinya meminta kepada jajaran DPD IKM Jaktim untuk membuat program dan bergerak untuk mengumpulkan database perantau Minang di wilayah administratif Jakarta tersebut. “Apalagi dengan keberadaan IKM akan sangat membantu masyarakat, terutama dirasakan perantau Minang yang berada di tengah-tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit, seperti pedagang dan pekerja-pekerja non-formal lainnya,” kata Moulevey yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKM. Bak gayung bersambut, Braditi Moulevey mengatakan bahwa ketua terpilih memastikan akan terus bergerak membentuk DPC-DPC di 10 kecamatan. Pasalnya, saat ini baru terbentuk delapan DPC IKM Jaktim. “Nantinya DPC akan terus bergerak di masing-masing kecamatannya untuk mendata masyarakat Minang. Dan program ke depan tentunya diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat perantau Minang di Jaktim,” tutur pria kelahiran Padang, 7 Januari 1982 tersebut. (rdr)

Braditi Moulevey: Bakal Calon Kepala Daerah Jangan Baper Bila tidak dipilih Partai

braditi moulevey

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Braditi Moulevey mengatakan, bakal calon kepala daerah harus legowo atau menerima apapun hasilnya jika tidak dipilih oleh partai politik (parpol). Hal tersebut ia sampaikan merespons terkait kabar adanya Bakal Calon (Balon) Wali Kota (Wako) Padang yang bersuara tidak mendapatkan rekomendasi parpol untuk bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) meski sudah membayar mahar politik. “Saat ini sedang heboh bahwa sejumlah Bakal Calon Wali Kota yang menyampaikan keluhan-keluhan karena tak dapat rekomendasi parpol di Pilkada 2024,” katanya, Jumat (9/8/2024) siang. Secara pribadi, kata Moulevey, dirinya yang merupakan kader dari Partai Gerindra juga mengikuti seleksi atau penjaringan untuk menjadi Calon Wali Kota Padang periode 2024-2029. “Saya pribadi sebagai kader Partai Gerindra yang beberapa waktu lalu mengikuti seleksi ataupun penjaringan untuk menjadi Calon Wali Kota Padang, sama dengan kandidat yang lain,” kata pria yang merupakan Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Padang pertama tersebut. Terkait dengan biaya dan lain-lainnya dalam proses seleksi bakal calon kepala daerah tersebut, menurut pria kelahiran Padang, 7 Januari 1982 itu merupakan hal yang biasa. “Biaya tersebut kan digunakan untuk fit and proper test, kemudian juga untuk seleksi, semua terbuka. Saya sebagai kader Gerindra, juga mengikuti proses itu. Bukan berarti kader tidak bayar, saya juga ikut bayar,” katanya. Seorang calon pemimpin, katanya, harus siap mewakafkan diri lahir dan bathin serta telah matang secara finansial dan mental. Pasalnya, ketika seseorang memutuskan terjun ke politik dan menjadi calon pemimpin, artinya siap membantu dan menerima apapun bentuk permintaan dari masyarakat banyak. “Kalau kita hanya yah mengeluh masalah uang pendaftaran dan lain-lain, itu bukan sosok pemimpin yah, di mana saya sebagai kader, walaupun saat ini belum dipercaya partai, saya berkomitmen bahwa saya sebagai kader harus mendaftar di partai sendiri,” kata pria yang lama berkecimpung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Padang itu. “Adapun nanti kalau sudah mendapat mandat dari partai sendiri, barulah kita melobi partai lain, itulah yang harus dilakukan bagi Calon Wali Kota ini,” sambung Moulevey yang juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Waka DPD) Partai Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. Dirinya meminta kepada rekan-rekan dan senior serta koleganya yang ikut bertarung dalam perebutan kursi Calon Wali Kota Padang namun tak terpilih untuk bersikap legowo atau berjiwa besar. “Kita legowo sajalah, partai telah memberi keputusan dan ketika belum puas, silakan maju di jalur independen. Yang pastinya semua kandidat yang maju saat ini mereka pasti akan mempunyai niat yang sama untuk bagaimana Kota Padang ini menjadi lebih baik lagi,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang tersebut.

Ini kata Sekjen DPP IKM tentang Braditi Moulevey

Braditi Moulevey

Padang – Pengusaha muda nasional asal Kota Padang, Braditi Moulevey dinilai punya keinginan kuat untuk membangun tanah kelahirannya di Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM), Nefri Hendri. “Saya menilai Moulevey sosok yang punya keinginan kuat untuk memajukan tanah kelahirannya dan menyatukan perantau ini,” kata Nefri saat dihubungi Radarsumbar.com via seluler, Jumat (24/5/2024) siang. Bukti nyatanya, kata Nefri, DPP IKM kini telah mempunyai kepengurusan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten-kota hingga ke ranting. Peran Braditi Moulevey dan Andre Rosiade ia nilai sangat besar di dalamnya. “Beliau bukan orang baru di IKM, bukan ujug-ujug jelang pesta demokrasi lalu datang meminta dukungan, tidak. Beliau sudah lama berada di IKM dan merupakan salah satu pendiri di IKM ini,” katanya. Secara pribadi, kata Nefri, dirinya siap mendukung Braditi Moulevey jika sudah resmi menjadi Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota dan telah mendapatkan mandat dari partai tempat ia bernaung, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). “Yang jelas, Moulevey sebagai kader IKM, saya adalah Sekjen DPP IKM, otomatis sebagai sesama IKM, kami akan mendukung kader yang ingin berbuat lebih untuk rakyat, itu sudah pasti,” katanya. Selain itu, kata Nefri, tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya dan jajaran DPP IKM akan ‘turun gunung’ untuk mengantarkan Braditi Moulevey menjadi pemimpin di Kota Padang. “Saya yakin, Braditi Moulevey bisa memajukan Padang dengan segala daya upaya dan kemampuan yang ia miliki. Tentu untuk saat ini, kita semua masih menunggu SK dikeluarkan oleh DPP Gerindra terkait penunjukannya menjadi Calon Kepala Daerah di Padang. Ketika sudah jelas, kami akan memberikan dukungan penuh kepada beliau, karena IKM sangat bangga ada kader yang maju dan berbakti untuk daerah asalnya,” katanya. Menurutnya, Braditi Moulevey mempunyai akses dan koneksi yang luas di tingkat pusat. Sehingga aspirasi dan keinginannya untuk membangun Kota Padang bisa terealisasi dengan mudah. “Selain itu, Braditi Moulevey juga masih muda dan jiwa kepemimpinannya tidak diragukan lagi, beliau pernah bernaung lama di KNPI, HIPMI,” katanya. Sementara itu, Wakil Sekjen DPP IKM, Braditi Moulevey yang dihubungi terpisah mengatakan, dirinya mengaku sangat terharu dan bangga dengan dukungan yang diberikan oleh DPP IKM kepada dirinya. “Tentu dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada kami menjadi semangat dan motivasi kepada kami untuk maju mengabdi di tanah kelahiran, ini semacam booster atau penyemangat kepada kami,” katanya. Braditi Moulevey mengatakan, Pilkada 2024 merupakan momentum bagi Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu untuk bisa berbicara dan berbuat lebih banyak lagi di Kota Padang. “Ini momentumnya kita bangun lagi Kota Padang menjadi lebih baik lagi, kenapa? Presiden Indonesia terpilih itu dari Gerindra, Prabowo Subianto,” katanya. Dengan sinergitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah terutama Kota Padang, dirinya meyakini pembangunan Kota Padang ini bisa jadi lebih besar dan pesat. “Tentu saja kita lihat pembangunan Kota Padang ini selama beberapa periode belakangan tidak ada pembangunan yang signifikan, sehingga harapannya mudah-mudahan nanti dengan adanya Pak Prabowo sebagai Presiden dan Wali Kotanya dari kader Gerindra tentu memudahkan komunikasi antara pusat dengan Pemerintah Kota (Pemko) Padang,” katanya. Moulevey juga meyakini partai tempat ia bernaung, Gerindra bisa meraih kekuasaan dan memimpin eksekutif di Kota Padang. “Gerindra itu pemenang Pemilu dan kader yang mendaftar juga bukan kaleng-kaleng, ada Hidayat, Desrio Putra tentu ini suatu kekuatan, jika ingin bersatu, dan sudah ada keputusan dari pusat, saya yakin ini menjadi kekuatan besar, in shaa Allah Wali Kota Padang dari Partai Gerindra,” katanya. Terkait dengan siapa nantinya ia akan berpasangan di Pilkada Kota Padang, Braditi Moulevey mengaku mengikuti apapun keputusan partai. “Berpasangan (dengan siapa) itu wewenang dari pusat, saya datang mengunjungi kantor DPC Gerindra untuk (menjadi calon) Wali Kota, bukan Wakil Wali Kota. Namun tentu kami menunggu SK dari DPP Gerindra terkait siapa yang diputuskan menjadi Calon Wali Kota dari Gerindra,” katanya. “Karena kami adalah kader Gerindra, kami partai besar di Indonesia, Ketua Umum kami sebagai Presiden, harapannya kami wajib mengambil untuk Wali Kota,” sambung putra asli Kota Padang tersebut. Terkait dengan program kerja, Moulevey meminta untuk bersabar lantaran proses tahapan Bakal Cawako Padang masih berlanjut di tingkat DPC, DPD hingga DPP. “Ketika kami sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) atau tiket pencalonan itu, baru kami akan bergerak untuk memaparkannya ke publik,” tuturnya. (*)