Bogor – Politisi Partai Gerindra, Braditi Moulevey, melakukan pertemuan dengan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam rangka silaturahmi dan diskusi strategis pembangunan daerah.
Kedua tokoh yang sama-sama berasal dari partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto ini menyelenggarakan dialog hangat namun substantif mengenai berbagai aspek pemerintahan.
“Mengingat beliau menjabat sebagai Bupati Bogor, saya menilai sangat penting untuk menyerap pengetahuan tentang model kepemimpinan yang diterapkan,” ungkap Braditi Moulevey mengenai motivasi pertemuannya dengan Rudy Susmanto beberapa waktu lalu.
Dalam perbincangan tersebut, kedua tokoh Gerindra ini membahas beragam isu krusial mulai dari pengembangan infrastruktur, sistem tata kelola pemerintahan yang efektif, hingga strategi inovatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa harus selalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Braditi Moulevey menekankan pentingnya pendekatan kreatif dalam mengelola potensi daerah.
“Salah satu caranya adalah dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan seluruh potensi yang tersedia sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan PAD,” jelasnya.
Dalam diskusi tersebut, keduanya sepakat bahwa kunci peningkatan PAD terletak pada kemampuan kepala daerah untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memimpin wilayahnya.
Pendekatan ini membutuhkan dukungan dari berbagai aspek pemerintahan yang kompeten dan berorientasi pada hasil.
“PAD suatu daerah tidak akan mengalami peningkatan signifikan tanpa adanya kemauan politik dan tekad kuat dari pemerintah daerah untuk melakukan terobosan-terobosan strategis,” katanya.
Politisi Gerindra ini juga menyoroti dampak jangka panjang dari inisiatif peningkatan PAD.
“Langkah-langkah terobosan yang diambil oleh pemerintah daerah akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan berpotensi meningkatkan taraf kesejahteraan secara keseluruhan,” katanya.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua tokoh politik tersebut untuk berbagi pengalaman dan wawasan dalam upaya memajukan daerah melalui pengelolaan keuangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Dengan fokus pada peningkatan PAD melalui pendekatan kreatif, diharapkan daerah dapat lebih berdikari dalam pembiayaan pembangunan tanpa harus selalu bergantung pada alokasi anggaran dari pemerintah pusat.
“Inisiatif seperti ini menjadi semakin penting dalam konteks otonomi daerah yang memberikan keleluasaan bagi pemerintah kabupaten dan kota untuk mengembangkan strategi pembangunan yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayahnya masing-masing,” tutur pria asal Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. (*)