Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta, Braditi Moulevey Rajo Mudo angkat bicara soal lisensi rumah makan Padang yang diprotes oleh sejumlah kalangan.
Dalam kegiatan Silaturahmi Akbar DPC IKM Koja, Braditi Moulevey Rajo Mudo meminta kepada seluruh anggota IKM untuk tidak terprovokasi terhadap polemik tersebut.
“Di Minangkabau, sebelum merantau, kita selalu dibekali bagaimana berusaha, berdagang di rantau. Soal lisensi (rumah makan Padang) bukan suatu hal yang dipermasalahkan. Tujuan dari lisensi adalah agar saudara yang datang ke Jakarta dan ingin mencoba masakan Minang, bukan soal orangnya, terserah orang mana yang masak, tetapi (autentikasi) masakan Minang itu sendiri,” katanya.
Ia memastikan, lisensi rumah makan Padang bukan suatu hal yang rasis dan menurutnya siapapun boleh membuat dan berjualan masakan Padang.
“Sampaikan kepada seluruh saudara kita, kita tidak rasis, kita melihat masakan khasnya, bukan siapa orang yang memasaknya. Tujuannya agar saudara itu tahu dengan autentikasi masakan Minang, karena mohon maaf, banyak orang yang menggunakan masakan Minang, tapi tidak asli,” katanya.
Politisi Partai Gerindra itu kemudian mengingatkan lagi masyarakat terkait dengan rendang babi yang dibuat bukan oleh orang Sumatera Barat (Sumbar) dan telah mencoreng nama baik Minangkabau.
“Jadi, intinya kita tidak usah terpancing, tenang, apapun yang terjadi, isu-isu miring, tetap tenang, tak usah direspons, insya Allah rezeki tak akan tertukar, setiap kita pasti punya rezeki masing-masing,” katanya.
Dirinya meminta kepada seluruh pengurus dan anggota IKM untuk tetap beraktivitas seperti biasa dan tetap kuat menghadapi polemik yang datang.
“Jika tak ada halangan, saya akan dilantik sebagai Ketua DPW IKM Jakarta pada pertengahan November 2024 ini. Saya pastikan akan berkeliling setelah dilantik, kita akan bikin acara tiga hari tiga malam setelah dilantik pada pertengahan November ini. Kita tunjukkan orang Minang itu kompak,” tuturnya disambut tepuk tangan meriah. (*)