
Survey Prabowo Naik
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 9-16 Februari 2023 dan 12-18 Maret 2023.
Total sampel responden yang diwawancarai secara valid pada survei Februari 2023 berjumlah 1.200 orang, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara, di bulan Maret 2023, ada 800 responden yang diwawancarai dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode multistage random sampling digunakan untuk menarik sampel dalam survei ini.
Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, menjelaskan hasil analisis mengenai intensi memilih Prabowo sebagai calon Presiden (capres) dan dampak dari endorsement Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Burhanuddin, elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden belakangan ini mengalami peningkatan karena endorsement dari Jokowi. Sebelumnya, tingkat elektabilitas Prabowo cenderung menurun.
Bentuk-bentuk endorsement yang dimaksud, menurut Burhanuddin, adalah saat Jokowi menyebutkan tahun 2024 sebagai jatah Prabowo sebagai presiden dan Prabowo seringkali terlihat bersama dengan Jokowi.
Burhanuddin menjelaskan bahwa biasanya tidak sering terjadi penurunan elektabilitas atau dukungan yang tiba-tiba meningkat.
Namun, elektabilitas Prabowo dalam setahun terakhir meningkat secara tiba-tiba dalam beberapa bulan terakhir.
Survey Prabowo Naik
Burhanuddin kemudian menunjukkan perbandingan hasil analisis survei pendukung Prabowo dan Jokowi pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Menurut analisis tersebut, pada kalangan pemilih Jokowi sebagai capres 2019, dukungan terhadap Prabowo menjadi capres di pilpres 2024 meningkat sekitar 2 persen, dari 17 persen ke 19 persen.
Namun, jika Prabowo tidak mendapatkan endorsement dari Jokowi, elektabilitas Prabowo akan terus menurun.
Burhanuddin juga memperlihatkan grafik elektabilitas Prabowo sebagai capres 2024 pada pendukungnya sendiri.
Berdasarkan grafik tersebut, elektabilitas pendukung Prabowo menurun drastis sebelum ia mendapatkan endorsement dari Jokowi.
Burhanuddin menjelaskan bahwa efek endorsement Jokowi terhadap pendukung Prabowo kecil karena banyak pendukung Prabowo sendiri yang sudah lari, terutama setelah Prabowo tergabung dengan pemerintah.
Basis islamis terutama menjadi mereka yang meninggalkan dukungan terhadap Prabowo.