Braditi Moulevey: Wakapolda Metro Jaya Memiliki Ikatan Kuat dengan Ranah Minang

Jakarta – Tokoh Perantau Minang di Jakarta, Braditi Moulevey mengadakan pertemuan dengan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya, Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy pada Selasa (15/4/2025). Pertemuan ini diselenggarakan sebagai upaya membangun komunikasi antara perantau Minang dengan institusi kepolisian. Dalam pertemuan tersebut, Braditi Moulevey menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan kepolisian dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Metro Jaya. “Kami sebagai perantau Minang siap berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” ujar Braditi. Hal menarik dari pertemuan ini terungkap ketika diketahui bahwa Brigjen Pol Djati memiliki ikatan kuat dengan Ranah Minang. Wakapolda Metro Jaya tersebut ternyata memiliki istri yang berasal dari Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Tidak hanya itu, pada awal kariernya di Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Djati juga pernah menjabat sebagai Kapolsek di Polsek Padang Timur. Hubungan emosional Brigjen Djati dengan Sumbar tidak hanya karena memiliki istri dari Padang, tetapi juga karena pengalaman kariernya di wilayah tersebut. “Hal ini menjadikan Wakapolda Metro Jaya dinilai memiliki ikatan batin yang kuat dengan Ranah Minang dan masyarakatnya,” tuturnya. (*)

Braditi Moulevey Hadiri Halal bi Halal di Kediaman Andre Rosiade: Persahabatan Lama Alumni Lemhanas HIPMI yang Terus Terjaga

Jakarta – Pengusaha muda asal Sumatera Barat, Braditi Moulevey, menghadiri acara Halal bi Halal sekaligus open house di kediaman Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, H Andre Rosiade pada Rabu (2/4/2025). Pertemuan ini menjadi ajang reuni bagi para alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) HIPMI dan para pengusaha yang pernah bersama-sama aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Dalam kegiatan tersebut, tampak hadir sejumlah tokoh dari berbagai kalangan, termasuk politisi Partai Gerindra, anggota DPR RI, pengurus DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), dan kolega lama Braditi Moulevey. Pertemuan ini mengusung semangat silaturahmi dan persahabatan, terutama di antara para pengusaha muda yang memiliki sejarah panjang dalam organisasi HIPMI. Pengusaha asal Sumatera Barat (Sumbar) ini juga menceritakan bahwa ia pernah merekomendasikan Andre Rosiade untuk bergabung dalam kepengurusan HIPMI di tingkat pusat. “Saya dan Andre sudah berteman baik sejak lama. Saya pernah merekomendasilan beliau untuk bergabung dalam kepengurusan HIPMI tingkat pusat semasa saya memimpin HIPMI Padang tahun 2009 hingga 2012,” ungkap Braditi Moulevey. Sejatinya, kedua tokoh ini memiliki hubungan persahabatan yang terjalin baik melalui aktivitas organisasi kepemudaan dan kewirausahaan. Braditi menegaskan bahwa pertemuan tersebut murni bersifat reunian dan silaturahmi antar kolega. “Pertemuan tersebut tidak ada pembicaraan politik. Murni reunian saja bersama teman-teman,” jelasnya. Acara Halal bi Halal yang digelar Andre Rosiade ini menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan di antara para pengusaha dan alumni HIPMI yang tersebar di berbagai sektor. Suasana penuh kehangatan mewarnai pertemuan tersebut, dengan para tamu yang saling bertukar kabar dan berbagi pengalaman. Kegiatan seperti ini memang menjadi tradisi yang kerap dilakukan oleh para pengusaha dan tokoh masyarakat setelah bulan Ramadan, sebagai wujud memperkuat silaturahmi dan jaringan profesional. Braditi Moulevey dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang memiliki jaringan luas di kalangan pengusaha dan pemimpin nasional. Kehadiran Braditi Moulevey dalam acara tersebut semakin menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik antar anggota komunitas pengusaha, terlepas dari latar belakang politik maupun bisnis. “Pertemuan ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kolaborasi dalam membangun ekosistem usaha yang kondusif, khususnya bagi para pengusaha muda Indonesia,” tuturnya. (*)

Braditi Moulevey Rajo Mudo Perkenalkan IKM Jakarta Lewat Baliho di Kampung Halaman

Padang – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta, Braditi Moulevey Rajo Mudo, mengungkapkan bahwa dirinya telah memasang sejumlah baliho penyambutan bagi para perantau Minang yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Pemasangan baliho tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan IKM kepada masyarakat di kampung halaman serta para perantau yang pulang kampung, khususnya pada momentum Idul Fitri 1446 Hijriah. “Intinya, ini merupakan wujud tanggung jawab saya sebagai ketua IKM Jakarta untuk lebih memperkenalkan organisasi kepada masyarakat di kampung halaman. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan IKM kepada perantau Minang yang sedang pulang kampung,” kata Braditi Moulevey, Rabu (2/4/2025). Baliho-baliho tersebut, katanya, ditempatkan di lokasi-lokasi strategis seperti kawasan Sawahan, Pasar Pagi Raden Saleh, Indarung, Pantai Padang, hingga Simpang Kampung Jua Bypass. “Penempatan di berbagai titik ini bertujuan untuk memastikan para perantau yang baru tiba di Kota Padang bisa mengetahui IKM dan keberadaan kami secara tak langsung,” katanya. Pada baliho yang dipasang terpampang foto Braditi Moulevey Rajo Mudo dengan ucapan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah” dan “Selamat Datang Perantau Minang di Kota Padang”. “Pesan tersebut menjadi simbol penyambutan hangat dan penghormatan kepada tradisi pulang kampung yang menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Minangkabau,” katanya. Inisiatif pemasangan baliho ini, kata Moulevey, juga mencerminkan peran aktif organisasi IKM Jakarta dalam menjaga silaturahmi antara perantau Minang yang berdomisili di Ibukota dengan kampung halaman mereka. “Melalui kehadiran visual ini, IKM Jakarta berupaya membangun jembatan komunikasi dengan masyarakat di tanah kelahiran sekaligus memperkuat eksistensi organisasi di mata publik,” kata pria yang akrab disapa Levi tersebut. Sebagai organisasi paguyuban yang menaungi perantau Minang di Jakarta, IKM kata Moulevey, memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai dan identitas budaya Minangkabau di perantauan. “Pemasangan baliho-baliho ini merupakan salah satu bentuk komunikasi organisasi dengan masyarakat luas,” katanya. Selain itu, katanya, momentum Idul Fitri yang identik dengan tradisi pulang kampung menjadi kesempatan strategis bagi IKM Jakarta untuk menyapa perantau dan masyarakat di kampung halaman. “Kami pertegas, bahwa pemasangan baliho ini juga sekaligus memperkenalkan keberadaan organisasi yang menjadi rumah bagi perantau Minang di Jakarta,” tuturnya. (*)

Silaturahmi Lebaran Tanpa Agenda Politik: Braditi Moulevey Terima Kunjungan Ketua DPC Gerindra Padang

Jakarta – Perantau Minang yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Jakarta, Braditi Moulevey, menggelar acara silaturahmi dalam rangka Halal Bi Halal menyambut Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah di kediamannya yang berlokasi di kawasan Jakarta Timur. Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (1/4/2025). Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Braditi Moulevey menerima kunjungan dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Padang, Verry Mulyadi, yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Braditi Moulevey yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumbar menegaskan bahwa pertemuan tersebut murni sebagai bagian dari tradisi silaturahmi Lebaran, tanpa membahas agenda politik tertentu. “Kami tidak ada berbicara politik. Ini murni Halal Bihalal, tidak ada pembahasan politik sama sekali,” ungkap Moulevey di kediamannya. Menurut penuturannya, pertemuan tersebut lebih difokuskan pada diskusi tentang upaya pengembangan Sumbar ke depan, khususnya mengenai bagaimana memperkuat sinergi antara masyarakat yang berada di kampung halaman (ranah) dengan perantau Minang (rantau). “Hanya silaturahmi biasa saja, kami membahas bagaimana membangun Sumbar ke depannya, sehingga hubungan antara Ranah dan Rantau bisa lebih baik ke depannya,” kata Moulevey. Silaturahmi ini, katanya, menunjukkan kuatnya tradisi masyarakat Minang dalam menjaga hubungan kekerabatan, terutama di momen Lebaran yang menjadi waktu istimewa untuk mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini tetap terjaga meski berada di perantauan. Sebagai tokoh masyarakat Jakarta yang berasal dari Minangkabau, Braditi Moulevey dikenal aktif menjaga hubungan baik dengan berbagai kalangan masyarakat Minang, baik yang berada di perantauan maupun yang masih menetap di kampung halaman. “Momentum Lebaran seperti ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat perantau Minang untuk memperkuat jaringan dan membahas potensi kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah asal mereka,” katanya. Pertemuan ini, kata pria yang akrab disapa Levi itu, menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan koordinasi antara pemimpin di daerah dengan para tokoh perantau dalam upaya memajukan daerah asalnya, terlepas dari latar belakang politik masing-masing. “Saya ingin menyampaikan pesan bahwa momen silaturahmi Lebaran seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan konstruktif, seperti berbagi gagasan untuk kemajuan daerah, bukan untuk kepentingan politik praktis,” imbuhnya. (*)

Tidak Pulang Kampung, Braditi Moulevey Hadirkan Suasana Lebaran ala Minang di Jakarta Timur

Jakarta – Tokoh masyarakat Jakarta Timur yang juga Perantau Minang, Braditi Moulevey, menyelenggarakan acara open house Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah di kediamannya. Acara ini tidak hanya menghadirkan hidangan khas Minang tetapi juga memberi ruang bagi UMKM perantau yang tidak pulang kampung. Lebaran tahun ini menjadi momentum istimewa bagi Braditi Moulevey beserta istri dan anak-anak yang memilih tetap di Jakarta. Meski tidak pulang kampung, ia justru menghadirkan suasana silaturahmi yang hangat dengan mengundang keluarga, kerabat, ulama, dan berbagai tokoh masyarakat dari beragam latar belakang. “Alhamdulillah, pada Lebaran kali ini walaupun tidak sempat untuk pulang kampung, tapi bisa silaturahmi bersama keluarga yang berada di Jakarta dan juga bersama kerabat dan ulama serta tokoh-tokoh masyarakat di Jakarta. Baik mulai dari perantau Minang hingga warga Betawi,” kata Braditi Moulevey, Senin (31/3/2025). Open house yang digelar di kediamannya di kawasan Jakarta Timur ini juga menghidangkan beragam kuliner khas Minangkabau, mulai dari sate Padang hingga lontong Padang. Keistimewaan acara ini adalah keterlibatan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya pedagang perantau Minang yang tidak dapat pulang kampung tahun ini. “Saya pesan sate di rumah saya. Saya ingin melibatkan pedagang dari Minang yang tak pulang kampung dalam kegiatan Open House ini,” kata pria yang akrab disapa Levi tersebut. Acara ini menjadi ajang pertemuan berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya perantau Minang, tapi juga warga Betawi dan komunitas lain di Jakarta Timur. Ini mencerminkan posisi Braditi sebagai tokoh yang disegani dan dihormati lintas budaya. Kehadiran para tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan budaya dalam acara open house tersebut juga menunjukkan pengaruh positif Braditi Moulevey dalam membangun kerukunan antarwarga di Jakarta Timur. Lebaran open house ini, kata Moulevey, tidak hanya menjadi momen silaturahmi tetapi juga wadah bagi para perantau untuk tetap merasakan kehangatan suasana Lebaran meskipun jauh dari kampung halaman. “Sekaligus memberi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk tetap mendapatkan rezeki di momen Lebaran,” kata pria asal Kota Padang yang juga Ketua DPW IKM Jakarta tersebut. Momen Idul Fitri yang dimanfaatkan untuk memperkuat ikatan persaudaraan ini mendapat sambutan positif dari para tamu yang hadir. Beberapa di antaranya mengapresiasi inisiatif Braditi yang mampu menciptakan atmosfer persaudaraan dan kebersamaan di tengah keberagaman Jakarta. Sebagai tokoh masyarakat yang berpengaruh, langkah Braditi Moulevey menggelar open house yang melibatkan berbagai kalangan ini dianggap sebagai contoh nyata implementasi semangat persatuan dalam keberagaman, sesuai dengan nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. (*)

Tokoh Masyarakat Jakarta Timur, Braditi Moulevey Salurkan Bantuan Sembako Jelang Idul Fitri

Jakarta – Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, tokoh masyarakat Jakarta Timur, Braditi Moulevey, menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat dengan membagikan paket bantuan sembako dan perlengkapan ibadah. Kegiatan sosial ini dikhususkan untuk membantu petugas keamanan, tenaga kebersihan, serta warga sekitar tempat tinggalnya. “Saya membagikan paket lebaran untuk security, tenaga kebersihan dan warga di sekitar tempat tinggal saya berupa paket sembako, kain sarung dan sajadah,” kata Braditi Moulevey, Sabtu (29/3/2025). Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok dan perlengkapan ibadah yang diharapkan dapat dimanfaatkan penerima untuk menyambut hari raya. Paket bantuan tersebut terdiri dari bahan makanan pokok, sarung sebagai pakaian ibadah tradisional, dan sajadah sebagai alas salat yang merupakan kebutuhan mendasar umat Muslim dalam beribadah. Braditi menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk kontribusinya dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. “Paket ini dibagikan dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah, semoga bantuan yang diberikan ini dapat membantu meringankan beban warga di sekitar kediaman saya,” katanya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh masyarakat yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial ini mendistribusikan sebanyak 50 paket bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Para penerima bantuan terlihat antusias dan mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan. Kegiatan berbagi sembako ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Beberapa petugas keamanan dan tenaga kebersihan yang menerima bantuan mengaku terbantu dengan adanya paket lebaran tersebut, terutama di saat harga kebutuhan pokok cenderung meningkat menjelang hari raya. Braditi mengungkapkan harapannya agar bantuan yang diberikan dapat membawa manfaat bagi para penerimanya. “Semoga bantuan ini bermanfaat dan diberkahi Allah SWT, total ada sekitar 50 paket yang saya serahkan,” ujarnya. Pembagian paket bantuan ini, katanya, tidak hanya sekedar memberikan bantuan material, tetapi juga menjadi simbol kepedulian dan solidaritas sosial. “Di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam pemulihan, inisiatif yang saya lakukan dengan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang berprofesi sebagai pekerja esensial dengan penghasilan terbatas,” katanya. Kegiatan berbagi seperti ini semakin ramai dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat di bulan Ramadan, seiring dengan semangat berbagi yang menjadi salah satu esensi dari bulan suci. Bagi umat Muslim, berbagi dengan sesama merupakan amalan yang dianjurkan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para penerima dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih nyaman dan khusyuk. “Program berbagi sembako ini menjadi contoh bagaimana kepedulian sosial dari tokoh masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan warga sekitar,” tuturnya. (*)

Braditi Moulevey Paparkan Rencana Sekolah Rakyat untuk Anak Putus Sekolah di Padang

Padang – Ketua DPW Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta, Braditi Moulevey Rajo Mudo melakukan pertemuan dengan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Dr Gatot Tri Suryanta, dengan menghasilkan sejumlah temuan krusial terkait persoalan sosial di provinsi tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung di Polda Sumbar, Rabu (26/3/2025), terungkap fakta mengejutkan tentang kondisi generasi muda di daerah ini. Menurut keterangan Kapolda, tawuran yang kerap terjadi di Kota Padang melibatkan anak-anak usia sekolah dengan latar belakang putus sekolah. Akar permasalahan bermula dari dampak pandemi Covid-19 yang memaksa proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Kendala keterbatasan ekonomi membuat sejumlah pelajar tidak mampu mengakses pendidikan online akibat minimnya dukungan teknologi. “Anak-anak yang tidak bersekolah rentan terhadap pergaulan negatif. Persoalan sosial seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga isu LGBT menjadi konsekuensi dari minimnya pengawasan dan pembinaan,” katanya. Sebagai respons, DPW IKM Jakarta berencana menginisiasi beberapa program konkret. “Kami akan diskusikan pembentukan sekolah rakyat gratis dan lembaga konseling khusus untuk anak-anak putus sekolah,” katanya. Sementara itu, Kapolda Sumbar, Irjen Dr Gatot Tri Suryanta kata Moulevey, mendorong para perantau Minang untuk aktif membangun kampung halaman. Tidak sekadar pembangunan infrastruktur, namun pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama. “Kita ingin Sumbar menjadi wilayah bebas tawuran dan narkoba. Kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan diaspora atau perantau diharapkan mampu menghasilkan terobosan konkret,” katanya. Pertemuan tersebut, katanya, menggarisbawahi pentingnya kesadaran sejarah dan tanggung jawab bersama dalam membangun generasi berkualitas. Provinsi Sumbar, kata pria asal Kota Padang itu, yang dikenal dengan sejarah perjuangannya, kini menghadapi tantangan baru dalam membina generasi muda. “IKM Jakarta berkomitmen menjadi mitra pemerintah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi memutus mata rantai persoalan sosial yang menghadang potensi generasi muda Sumbar,” tuturnya. (*)

Di Tengah Kesibukan, Braditi Moulevey Prioritaskan Kebersamaan Keluarga saat Buka Puasa di Padang

Padang – Kesibukan di Jakarta tidak menghalangi Wakil Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat (Sumbar), Braditi Moulevey, untuk meluangkan waktu bersama keluarga di bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Pada Rabu (26/3/2025), ia menggelar acara buka bersama (bukber) di Rumah Makan (RM) Pauh Piaman, Kota Padang, Sumbar. “Momen spesial ini diikuti oleh keluarga intinya, mulai dari ayah, ibu, saudara, sepupu, hingga kerabat terdekat,” katanya. Kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan ini menunjukkan betapa pentingnya waktu kebersamaan di tengah jadwal padat Braditi Moulevey sebagai pengusaha dan politisi. “Acara buka puasa bersama tersebut tidak sekadar momen makan bersama, melainkan kesempatan untuk saling berbagi, berkomunikasi, dan mempererat hubungan kekeluargaan,” katanya. Pada kegiatan tersebut, pria yang akrab disapa Levi itu tampak sangat menikmati setiap momen kebersamaan dengan keluarga besarnya. “Keputusan untuk menggelar buka bersama di Rumah Makan Pauh Piaman sendiri menandakan kepedulian saya terhadap tradisi dan budaya lokal,” katanya. Selain itu, katanya, pemilihan lokasi yang tepat di Kota Padang menambah nilai tersendiri dalam momen istimewa ini. “Melalui kegiatan sederhana namun bermakna ini, saya ingin memberi pesan bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari prestasi profesional, tetapi juga dari kemampuan menjaga keharmonisan keluarga,” tuturnya. (*)

Braditi Moulevey Ajak Pemko Padang Atasi Persoalan PKL Secara Bijak

Padang – Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar, Braditi Moulevey, menyoroti pentingnya pendekatan konstruktif dalam menangani Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Pasar Raya. Menurutnya, penanganan PKL tidak boleh dilakukan dengan cara represif, melainkan melalui komunikasi dan solusi yang bermartabat. Braditi menekankan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Padang memiliki tanggung jawab untuk menyediakan alternatif lokasi bagi para pedagang, khususnya di area Pasar Raya Fase 7. “Seharusnya daerah jalan Pasar Raya bisa terbebas dari PKL, namun ini bukan berarti dengan cara menggusur,” katanya, Rabu (26/3/2025). Pendekatan yang diusulkan adalah musyawarah terukur dengan seluruh PKL. Poin kuncinya adalah mengajak mereka berdiskusi, memberikan penjelasan mendalam, serta menawarkan keringanan dan kemudahan. “Jangan sampai ada oknum yang bermain di tengah persoalan ini,” tambah pria yang akrab disapa Levi tersebut. Ia menekankan bahwa tujuan utama adalah mewujudkan keindahan kota dan mengurangi kemacetan di kawasan Pasar Raya. Namun, hal tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan para pedagang kecil yang mencari nafkah. Braditi mengimbau para pedagang untuk turut memahami aturan yang berlaku. “Kita adalah negara hukum, tidak bisa seenaknya berbuat. Semua orang berhak mencari nafkah, tetapi juga harus menaati ketentuan yang ada,” tegasnya. Lebih lanjut, politisi Gerindra ini menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki niat untuk menyusahkan masyarakat. Sebaliknya, mereka berkomitmen menyiapkan solusi yang lebih baik dan berkelanjutan. Pandangan Braditi Moulevey ini menggambarkan perlunya pendekatan dialogis dan empati dalam menyelesaikan persoalan PKL. Ia mengharapkan Pemko Padang dapat mengambil kebijakan yang lebih komprehensif dan manusiawi. Dengan demikian, persoalan PKL di Pasar Raya diharapkan dapat diselesaikan tanpa konflik, dengan memperhatikan kepentingan semua pihak dan menjaga keindahan serta ketertiban kota. (*)

Braditi Moulevey Dirikan Yayasan Tijarotaan Lan Taburo, Fokus Pemberdayaan Sosial dan Keagamaan

Jakarta – Kepedulian terhadap masyarakat sekitar mendorong Braditi Moulevey untuk mengambil langkah konkret dengan mendirikan sebuah yayasan yang berfokus pada bidang sosial dan keagamaan. Yayasan yang diberi nama Tijarotaan Lan Taburo ini dibentuk dengan menggandeng sejumlah ustaz dan tokoh masyarakat di wilayah Jakarta Timur. “Kami melihat adanya kebutuhan untuk memberikan bantuan yang lebih terstruktur kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal saya. Itulah yang mendorong saya untuk mendirikan yayasan ini,” ungkap Braditi Moulevey saat ditemui di kediamannya, Rabu (20/3/2025). Braditi Moulevey yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (IKM) Jakarta mengungkapkan bahwa pembentukan Yayasan Tijarotaan Lan Taburo merupakan hasil diskusi panjang dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat yang memiliki kepedulian sama terhadap permasalahan sosial di lingkungan sekitar. Yayasan ini, katanya, diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif untuk menyalurkan bantuan dan memberdayakan masyarakat. “Sejak awal, kami memang ingin fokus pada dua bidang yang sangat fundamental, yaitu sosial dan agama. Keduanya saling berkaitan dan menjadi kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi saat ini,” kata Moulevey. Pemilihan nama Tijarotaan Lan Taburo pun bukan tanpa makna. Braditi Moulevey menjelaskan bahwa nama tersebut mengandung filosofi perdagangan yang tidak merugi, sebagaimana dikenal dalam literatur keagamaan. “Tijaratan Lan Tabur sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Fathir Ayat 29 berarti perniagaan yang tidak akan merugi sebagaimana janji Allah,” katanya. “Kami berharap yayasan ini bisa menjadi sarana untuk berinvestasi dalam kebaikan yang tidak akan pernah merugi, baik di dunia maupun di akhirat,” sambungnya. Pada kesempatan itu, Braditi Moulevey menggelar kegiatan berbuka puasa bersama juga memberikan paket lebaran kepada jajaran pengurus. Program yang akan dijalankan oleh Yayasan Tijarotaan Lan Taburo mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan agama, bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu, hingga kegiatan pemberdayaan ekonomi. Braditi Moulevey mengatakan, pihaknya sedang menyusun rencana strategis untuk memastikan program-program tersebut dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan. “Kami tidak ingin sekadar memberikan bantuan sesaat, tetapi juga ingin memastikan adanya perubahan jangka panjang yang positif. Karena itu, kami juga akan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program,” katanya. Sebagai Ketua Dewan Pembina, Braditi Moulevey menegaskan bahwa yayasan akan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana. “Kami akan memastikan bahwa setiap rupiah yang dipercayakan kepada kami benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya. Ke depan, Yayasan Tijarotaan Lan Taburo berencana untuk memperluas jangkauan programnya ke wilayah-wilayah lain di Jakarta, khususnya daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan. Namun untuk tahap awal, fokus utama akan diberikan pada masyarakat di sekitar kediaman Braditi Moulevey di Jakarta Timur. “Harapan kami sederhana, yaitu bisa menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat. Sekecil apapun kontribusi yang bisa kami berikan, kami percaya bahwa hal itu akan bermakna bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Braditi. Pendirian Yayasan Tijarotaan Lan Taburo menambah daftar lembaga sosial yang berkomitmen untuk membantu masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial. Kehadiran lembaga-lembaga seperti ini diharapkan dapat melengkapi upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang sosial dan keagamaan. Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Yayasan Tijarotaan Lan Taburo dapat menghubungi sekretariat yayasan yang saat ini masih dalam proses pembangunan di kawasan Jakarta Timur. “Dalam waktu dekat, yayasan ini akan mulai meluncurkan program-program perdananya,” tuturnya. (*)