Silaturahmi Lebaran Tanpa Agenda Politik: Braditi Moulevey Terima Kunjungan Ketua DPC Gerindra Padang

Jakarta – Perantau Minang yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Jakarta, Braditi Moulevey, menggelar acara silaturahmi dalam rangka Halal Bi Halal menyambut Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah di kediamannya yang berlokasi di kawasan Jakarta Timur. Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (1/4/2025). Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Braditi Moulevey menerima kunjungan dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Padang, Verry Mulyadi, yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Braditi Moulevey yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumbar menegaskan bahwa pertemuan tersebut murni sebagai bagian dari tradisi silaturahmi Lebaran, tanpa membahas agenda politik tertentu. “Kami tidak ada berbicara politik. Ini murni Halal Bihalal, tidak ada pembahasan politik sama sekali,” ungkap Moulevey di kediamannya. Menurut penuturannya, pertemuan tersebut lebih difokuskan pada diskusi tentang upaya pengembangan Sumbar ke depan, khususnya mengenai bagaimana memperkuat sinergi antara masyarakat yang berada di kampung halaman (ranah) dengan perantau Minang (rantau). “Hanya silaturahmi biasa saja, kami membahas bagaimana membangun Sumbar ke depannya, sehingga hubungan antara Ranah dan Rantau bisa lebih baik ke depannya,” kata Moulevey. Silaturahmi ini, katanya, menunjukkan kuatnya tradisi masyarakat Minang dalam menjaga hubungan kekerabatan, terutama di momen Lebaran yang menjadi waktu istimewa untuk mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini tetap terjaga meski berada di perantauan. Sebagai tokoh masyarakat Jakarta yang berasal dari Minangkabau, Braditi Moulevey dikenal aktif menjaga hubungan baik dengan berbagai kalangan masyarakat Minang, baik yang berada di perantauan maupun yang masih menetap di kampung halaman. “Momentum Lebaran seperti ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat perantau Minang untuk memperkuat jaringan dan membahas potensi kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah asal mereka,” katanya. Pertemuan ini, kata pria yang akrab disapa Levi itu, menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan koordinasi antara pemimpin di daerah dengan para tokoh perantau dalam upaya memajukan daerah asalnya, terlepas dari latar belakang politik masing-masing. “Saya ingin menyampaikan pesan bahwa momen silaturahmi Lebaran seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan konstruktif, seperti berbagi gagasan untuk kemajuan daerah, bukan untuk kepentingan politik praktis,” imbuhnya. (*)

Tidak Pulang Kampung, Braditi Moulevey Hadirkan Suasana Lebaran ala Minang di Jakarta Timur

Jakarta – Tokoh masyarakat Jakarta Timur yang juga Perantau Minang, Braditi Moulevey, menyelenggarakan acara open house Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah di kediamannya. Acara ini tidak hanya menghadirkan hidangan khas Minang tetapi juga memberi ruang bagi UMKM perantau yang tidak pulang kampung. Lebaran tahun ini menjadi momentum istimewa bagi Braditi Moulevey beserta istri dan anak-anak yang memilih tetap di Jakarta. Meski tidak pulang kampung, ia justru menghadirkan suasana silaturahmi yang hangat dengan mengundang keluarga, kerabat, ulama, dan berbagai tokoh masyarakat dari beragam latar belakang. “Alhamdulillah, pada Lebaran kali ini walaupun tidak sempat untuk pulang kampung, tapi bisa silaturahmi bersama keluarga yang berada di Jakarta dan juga bersama kerabat dan ulama serta tokoh-tokoh masyarakat di Jakarta. Baik mulai dari perantau Minang hingga warga Betawi,” kata Braditi Moulevey, Senin (31/3/2025). Open house yang digelar di kediamannya di kawasan Jakarta Timur ini juga menghidangkan beragam kuliner khas Minangkabau, mulai dari sate Padang hingga lontong Padang. Keistimewaan acara ini adalah keterlibatan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya pedagang perantau Minang yang tidak dapat pulang kampung tahun ini. “Saya pesan sate di rumah saya. Saya ingin melibatkan pedagang dari Minang yang tak pulang kampung dalam kegiatan Open House ini,” kata pria yang akrab disapa Levi tersebut. Acara ini menjadi ajang pertemuan berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya perantau Minang, tapi juga warga Betawi dan komunitas lain di Jakarta Timur. Ini mencerminkan posisi Braditi sebagai tokoh yang disegani dan dihormati lintas budaya. Kehadiran para tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan budaya dalam acara open house tersebut juga menunjukkan pengaruh positif Braditi Moulevey dalam membangun kerukunan antarwarga di Jakarta Timur. Lebaran open house ini, kata Moulevey, tidak hanya menjadi momen silaturahmi tetapi juga wadah bagi para perantau untuk tetap merasakan kehangatan suasana Lebaran meskipun jauh dari kampung halaman. “Sekaligus memberi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk tetap mendapatkan rezeki di momen Lebaran,” kata pria asal Kota Padang yang juga Ketua DPW IKM Jakarta tersebut. Momen Idul Fitri yang dimanfaatkan untuk memperkuat ikatan persaudaraan ini mendapat sambutan positif dari para tamu yang hadir. Beberapa di antaranya mengapresiasi inisiatif Braditi yang mampu menciptakan atmosfer persaudaraan dan kebersamaan di tengah keberagaman Jakarta. Sebagai tokoh masyarakat yang berpengaruh, langkah Braditi Moulevey menggelar open house yang melibatkan berbagai kalangan ini dianggap sebagai contoh nyata implementasi semangat persatuan dalam keberagaman, sesuai dengan nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. (*)

Tokoh Masyarakat Jakarta Timur, Braditi Moulevey Salurkan Bantuan Sembako Jelang Idul Fitri

Jakarta – Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, tokoh masyarakat Jakarta Timur, Braditi Moulevey, menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat dengan membagikan paket bantuan sembako dan perlengkapan ibadah. Kegiatan sosial ini dikhususkan untuk membantu petugas keamanan, tenaga kebersihan, serta warga sekitar tempat tinggalnya. “Saya membagikan paket lebaran untuk security, tenaga kebersihan dan warga di sekitar tempat tinggal saya berupa paket sembako, kain sarung dan sajadah,” kata Braditi Moulevey, Sabtu (29/3/2025). Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok dan perlengkapan ibadah yang diharapkan dapat dimanfaatkan penerima untuk menyambut hari raya. Paket bantuan tersebut terdiri dari bahan makanan pokok, sarung sebagai pakaian ibadah tradisional, dan sajadah sebagai alas salat yang merupakan kebutuhan mendasar umat Muslim dalam beribadah. Braditi menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk kontribusinya dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. “Paket ini dibagikan dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah, semoga bantuan yang diberikan ini dapat membantu meringankan beban warga di sekitar kediaman saya,” katanya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh masyarakat yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial ini mendistribusikan sebanyak 50 paket bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Para penerima bantuan terlihat antusias dan mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan. Kegiatan berbagi sembako ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Beberapa petugas keamanan dan tenaga kebersihan yang menerima bantuan mengaku terbantu dengan adanya paket lebaran tersebut, terutama di saat harga kebutuhan pokok cenderung meningkat menjelang hari raya. Braditi mengungkapkan harapannya agar bantuan yang diberikan dapat membawa manfaat bagi para penerimanya. “Semoga bantuan ini bermanfaat dan diberkahi Allah SWT, total ada sekitar 50 paket yang saya serahkan,” ujarnya. Pembagian paket bantuan ini, katanya, tidak hanya sekedar memberikan bantuan material, tetapi juga menjadi simbol kepedulian dan solidaritas sosial. “Di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam pemulihan, inisiatif yang saya lakukan dengan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang berprofesi sebagai pekerja esensial dengan penghasilan terbatas,” katanya. Kegiatan berbagi seperti ini semakin ramai dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat di bulan Ramadan, seiring dengan semangat berbagi yang menjadi salah satu esensi dari bulan suci. Bagi umat Muslim, berbagi dengan sesama merupakan amalan yang dianjurkan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para penerima dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih nyaman dan khusyuk. “Program berbagi sembako ini menjadi contoh bagaimana kepedulian sosial dari tokoh masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan warga sekitar,” tuturnya. (*)