Momen Haru Braditi Moulevey dan Penasihat Semen Padang FC Menangis Usai Lolos dari Degradasi Liga 1

Malang – Stadion Kanjuruhan menjadi saksi momen mengharukan ketika para petinggi Semen Padang FC tak mampu menyembunyikan kebahagiaan mereka. L Penasihat klub H Andre Rosiade, pecinta sepakbola Braditi Moulevey, dan Direktur Utama PT Semen Indonesia Indrieffouny Indra terlihat meneteskan air mata setelah tim kesayangan mereka berhasil menghindar dari ancaman degradasi Liga 1. Kemenangan telak 2-0 atas Arema FC di laga terakhir musim 2024/2025 pada Sabtu (24/5/2025) malam memastikan tim berjuluk Kabau Sirah tetap berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia musim depan. Kegembiraan yang meluap dari tribun VIP mencerminkan betapa berartinya pencapaian ini bagi keluarga besar Semen Padang FC. Eduardo Almeida, pelatih asal Portugal yang memimpin tim, berhasil membawa anak asuhnya melewati tekanan besar dalam pertandingan krusial tersebut. Dua gol yang dicetak Filipe Chaby pada menit ke-72 dan M Ridwan di injury time babak kedua menjadi penyelamat masa depan klub yang berbasis di Sumatera Barat ini. Jalannya pertandingan di Stadion Kanjuruhan berlangsung dengan pengawasan ketat wasit internasional asal Yordania, Adham Mohammad Tumah Makhadmeh. Kedua tim memulai laga dengan kehati-hatian tinggi, menyadari pentingnya setiap menit yang berlalu. Babak pertama berjalan relatif seimbang tanpa gol. Peluang pertama baru muncul pada menit ke-28 ketika Firman Juliansyah mengirimkan bola lambung ke area kotak penalti Arema, namun tidak ada rekan setim yang dapat memanfaatkannya dengan baik. Empat menit kemudian, Semen Padang kembali mengancam melalui aksi Cornelius Stewart yang menerima umpan silang dari Rosad Setiawan. Sundulan striker berkebangsaan Sierra Leone itu masih meleset ke samping gawang yang dijaga Lucas Frigeri. Arema FC sempat membalas pada menit ke-33 melalui serangan cepat yang melibatkan Charles Lokolingoy dan Dalberto Belo. Namun, upaya tersebut berhasil diantisipasi dengan baik oleh Alhassan Wakaso di lini belakang Semen Padang. Babak kedua menjadi penentu nasib kedua kesebelasan. Semen Padang tampil lebih agresif dan hampir memecah kebuntuan pada menit ke-59 melalui sundulan Firman Juliansyah yang membentur mistar gawang Arema. Penjaga gawang Frigeri menunjukkan kemampuan luar biasa pada menit ke-65 dengan menggagalkan tendangan akrobatik Filipe Chaby yang hampir membuahkan gol pembuka. Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba pada menit ke-72. Chaby berhasil memanfaatkan umpan mendatar dari Cornelius Stewart untuk membobol gawang Arema dan memberikan keunggulan 1-0 bagi Semen Padang. Arema berusaha keras menyamakan kedudukan dan hampir berhasil pada menit ke-77 melalui tendangan sundul Anwar Rifai dari situasi sepak pojok. Sayangnya, bola masih melebar tipis dari sasaran. Ketika memasuki injury time, M Ridwan yang baru masuk sebagai pemain pengganti mengukir namanya di papan skor dengan menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-90+4. Gol tersebut sekaligus memastikan keselamatan Semen Padang FC dari ancaman terdegradasi ke Liga 2. Susunan pemain yang diturunkan Eduardo Almeida terdiri dari Arthur Augusto sebagai penjaga gawang, Kim Mingyu, Tin Martic, Dodi Alekvan Djin, Irkham Mila, Ricki Ariansyah, Alhassan Wakaso, Bruno Gomes, Firman Juliansyah, Cornelius Stewart, dan kapten tim Rosad Setiawan. Sementara itu, Arema FC yang sudah dipastikan tidak akan terdegradasi menurunkan Lucas Frigeri di bawah mistar, Thales Lira, Julian Guevara, Rifad Marasabessy, Anwar Rifai, Arkhan Fikri, Samuel Balinsa, Shulton Fajar, kapten Dendi Santoso, Charles Lokolingoy, dan Dalberto Belo. Kemenangan ini tidak hanya menyelamatkan status Semen Padang FC di Liga 1, tetapi juga memberikan harapan baru bagi klub yang memiliki sejarah panjang dalam sepakbola Indonesia. Dukungan penuh dari manajemen dan para penggemar terbukti menjadi motivasi tambahan bagi para pemain dalam menghadapi tekanan besar sepanjang musim. Tangis kebahagiaan yang ditunjukkan oleh Braditi Moulevey, H Andre Rosiade, dan Indrieffouny Indra mencerminkan dedikasi tinggi mereka terhadap kemajuan sepakbola Sumatera Barat (Sumbar). Momen emosional tersebut menjadi bukti bahwa sepakbola bukan sekadar permainan, melainkan juga tentang kebanggaan daerah dan identitas budaya. (*)
Braditi Moulevey: Asa Semen Padang FC Bertahan di Liga 1 Masih Terjaga usai Tahan Imbang Persebaya

Jakarta – Semen Padang FC berhasil mencuri satu poin berharga setelah bermain imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (11/5/2025). Hasil ini menjadi angin segar bagi tim Kabau Sirah dalam upaya mereka bertahan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia musim depan. Pertandingan yang berlangsung sengit sempat terhenti karena hujan deras sebelum akhirnya dilanjutkan dengan permainan agresif dari kedua tim. Tim tamu berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Cornelius Stewart di menit ke-35 yang memanfaatkan umpan matang dari Bruno Moreira. Persebaya hampir menyamakan kedudukan sebelum jeda ketika tembakan Bruno Moreira berhasil ditepis kiper Arthur pada menit ke-45+3, disusul tendangan akrobatik Flavio Silva yang melambung di atas mistar gawang. Namun, Bajul Ijo akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-65 melalui gol yang dicetak Bruno Moreira. “Harapan itu masih ada,” ungkap Braditi Moulevey, pecinta sepak bola dan pendukung setia Semen Padang FC, saat ditemui Senin (12/5/2025). Menurutnya, hasil imbang di kandang Persebaya menjadi modal berharga untuk menjaga peluang tim Kabau Sirah bertahan di kompetisi Liga 1 musim depan. Drama sempat terjadi di pengujung pertandingan ketika Persebaya mencetak gol melalui Dejan Tumbas pada menit ke-85. Namun, setelah ditinjau melalui teknologi VAR (Video Assistant Referee), gol tersebut dianulir karena offside. Sebelumnya, Semen Padang FC nyaris kembali unggul pada menit ke-75 saat Bruno Gomes berhasil lolos dari kawalan pemain belakang Persebaya dan berhadapan langsung dengan kiper Ernando Ari. Sayangnya, tembakan yang dilepaskan melebar dari sasaran. Tiga menit berselang, Wakaso juga mencoba peruntungannya dengan melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, tetapi kembali tidak menemui sasaran. Hasil imbang ini membawa dampak positif bagi Semen Padang FC yang kini menempati posisi ke-15 klasemen dengan mengoleksi 32 poin, naik ke zona aman terhindari dari degradasi. Sementara itu, Persebaya tetap tertahan di posisi ketiga dengan 55 poin, masih tertinggal dari Dewa United yang menduduki peringkat kedua. Perjuangan Semen Padang FC untuk mengamankan posisi di Liga 1 musim depan masih berlanjut dengan dua pertandingan tersisa. Kini, tim besutan Eduardo Almeida itu membutuhkan tambahan poin untuk memastikan posisi mereka tidak tergeser ke zona degradasi pada akhir kompetisi. Braditi Moulevey menilai hasil imbang melawan salah satu tim papan atas Liga 1 ini sebagai prestasi yang patut diapresiasi, mengingat Persebaya Surabaya dikenal memiliki rekor kandang yang sangat kuat sepanjang musim ini. “Mendapatkan satu poin di kandang Persebaya bukanlah hal mudah. Ini menunjukkan bahwa Semen Padang FC masih memiliki mental juara dan tekad kuat untuk bertahan di Liga 1,” tuturnya. Pada pertandingan tersebut, Braditi Moulevey berkesempatan menonton langsung laga Semen Padang FC melawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kota Surabaya. Ia juga terlihat didampingi oleh sang anak, Penasihat Semen Padang FC, H Andre Rosiade hingga Direktur Utama (Dirut) PT Semen Padang, Indrieffouny Indra. (*)