Menang atas Persijap Jepara, Braditi Moulevey Sebut Semen Padang FC Sudah Bangkit

JEPARA – Kemenangan Semen Padang FC atas Persijap Jepara dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026 menjadi momen penting yang menghidupkan kembali optimisme di kubu Kabau Sirah. Hasil 1-2 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Kamis (20/11/2025), bukan sekadar tiga poin, tetapi titik balik yang memutus delapan kekalahan beruntun sekaligus memulihkan mental tim yang sempat terpuruk di dasar klasemen. Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey, menyambut kemenangan tersebut dengan ekspresi penuh kegembiraan. Ia menilai hasil itu sebagai awalan baik untuk menggerakkan kembali kepercayaan diri tim. “Alhamdulillah, menang 1-2,” katanya saat dihubungi, Kamis (20/11/2025) malam. Ia percaya hasil positif ini akan berlanjut, terutama menjelang laga tandang berikutnya melawan Persik Kediri pada Selasa (25/11/2025). “Kemenangan beruntun sebagai satu-satunya cara bagi Semen Padang FC untuk keluar dari zona degradasi yang membayangi mereka sejak awal musim,” kata Moulevey. Meski demikian, pria yang akrab disapa Levi itu meminta agar tim tidak boleh langsung jumawa dan cepat berpuas diri, mengingat Kabau Sirah masih berada di zona degradasi. Ia mengatakan, kemenangan atas Persijap Jepara sebagai titik balik untuk membawa kemenangan yang telah banyak hilang pada laga sebelumnya. “Menjelang putaran kedua nanti, dibutuhkan evaluasi menyeluruh agar penampilan tim yang kita cintai bisa lebih meningkat dan mampu bertahan di BRI Super League pada musim depan,” katanya. Keyakinan serupa datang dari Penasihat Tim Semen Padang FC, Andre Rosiade. Lewat unggahannya di platform media spasial resmi, ia mengungkapkan bahwa keberhasilan merebut tiga poin di Jepara menjadi modal penting untuk membangkitkan semangat tim. Menurutnya, kemenangan tersebut membuktikan bahwa skuad asuhan Dejan Antonic mampu mengakhiri rentetan hasil buruk yang menekan mental pemain. “Alhamdulillah Semen Padang FC kembali meraih kemenangan dan naik dari posisi juru kunci,” tulis Andre. Kemenangan dramatis di Jepara berawal dari performa agresif Semen Padang sejak menit awal. Pedro Matos mencetak gol pembuka pada menit ke-27, memecah kebuntuan dan memberikan energi baru bagi permainan tim. Persijap sempat menyamakan kedudukan melalui Sudi Abdallah menjelang turun minum, namun Kabau Sirah tetap tampil disiplin dan intensif dalam menekan. Puncak momen terjadi pada menit ke-66 ketika Armando Oropa melesakkan gol penentu yang membuat seluruh stadion terdiam. Persijap berupaya keras mengejar ketertinggalan, tetapi lini belakang Semen Padang tampil kokoh hingga menit 90+7. Meski dua kartu kuning mewarnai akhir pertandingan, fokus para pemain tidak goyah dalam menjaga keunggulan. Tekanan tuan rumah yang ditopang ribuan suporter tidak mampu menggoyahkan struktur pertahanan yang hari itu tampil nyaris tanpa celah. Sementara bagi Persijap Jepara, kekalahan ini memperpanjang tren negatif menjadi enam laga tanpa kemenangan dan menambah tekanan bagi tim yang sedang berjuang bangkit. Sebaliknya, bagi Semen Padang FC, hasil ini menjadi pemantik optimisme bahwa musim 2025/2026 masih menyimpan peluang untuk memperbaiki posisi. Kemenangan di Jepara bukan hanya menghapus catatan buruk, tetapi juga memberikan keyakinan baru jelang rangkaian laga penting selanjutnya di BRI Super League. Dengan kemenangan ini, manajemen dan jajaran pembina klub melihat secercah harapan baru. Tekanan yang sebelumnya menumpuk perlahan berubah menjadi energi positif bagi Kabau Sirah untuk kembali bersaing. (*)

Tur Tandang Paling Menegangkan, Braditi Moulevey: Semen Padang FC Cinta yang Takkan Pernah jadi Mantan

JEPARA – Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey mengatakan, keterikatan dengan Kabau Sirah menyerupai rasa yang tidak pernah putus, bak cinta yang takkan pernah menjadi mantan. Ia menggambarkan hubungan itu di tengah situasi sulit yang kini membayangi tim, saat Semen Padang FC berjuang keras keluar dari tekanan hasil negatif dan posisi buncit klasemen BRI Super League 2025/2026. Di saat klub berada pada fase paling rapuh, Moulevey menilai justru di situlah loyalitas dan komitmen diuji, bagaimana tetap berdiri bersama ketika kondisi terburuk datang bertubi-tubi. Sebagai komisaris, ia menegaskan bahwa perannya berfokus pada pengawasan dan pemberian masukan strategis kepada direksi, agar setiap kebijakan selaras dengan kebutuhan pengembangan klub. Menurut Braditi Moulevey, Semen Padang FC memiliki posisi istimewa dalam identitas masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Klub tersebut bukan hanya sekumpulan pemain yang bertanding di lapangan, tetapi lambang kebanggaan bagi warga lokal maupun perantau Minang yang tersebar di berbagai daerah. Ia menilai bahwa setiap tantangan yang muncul harus dihadapi secara kolektif, karena nilai besar Kabau Sirah terletak pada solidaritas dan keteguhan pendukungnya di Ranah Minang. “Setiap hambatan harus diselesaikan bersama. Tidak ada alasan untuk menyerah, karena Kabau Sirah adalah kebanggaan Ranah Minang,” katanya jelang pertandingan Persijap Jepara vs Semen Padang FC, Kamis (20/11/2025). Pernyataan Moulevey datang pada saat yang sensitif bagi Semen Padang FC. Musim kompetisi BRI Super League 2025/2026 memasuki fase penting, sementara tim masih berjuang keluar dari tekanan hasil negatif. Inkonsistensi performa dan keterpurukan di papan bawah membuat langkah mereka semakin berat. Situasi ini diperparah oleh tren tanpa kemenangan dalam sembilan pertandingan terakhir serta delapan kekalahan beruntun, yang menempatkan Kabau Sirah pada posisi ke-18 klasemen sementara dengan hanya empat poin dari 11 laga. Di tengah situasi yang belum stabil, Semen Padang menghadapi periode yang berpotensi menentukan arah musim. Mereka bersiap menjalani dua laga tandang yang dianggap sangat krusial. Pada pekan ke-13 ini, Kabau Sirah melawat ke Jepara menghadapi Persijap pada Kamis (20/11/2025). Seminggu setelahnya, giliran Persik Kediri yang menjadi tuan rumah pada Kamis (27/11/2025). Dua pertandingan ini dipandang sebagai ujian mental sekaligus peluang untuk menghentikan tren buruk yang membayangi tim sepanjang kompetisi. Persiapan menuju tur tandang ini dimulai sejak Selasa (18/11/2025), ketika tim asuhan Dejan Antonic terbang ke Jepara dengan membawa 22 pemain. Keputusan komposisi pemain menunjukkan kondisi sulit yang tengah dihadapi Kabau Sirah. Dua pilar asing yang selama ini menjadi penopang performa tim, Bruno Gomes dan Filipe Chaby, tidak dapat ambil bagian. Gomes mengalami cedera paha, sementara Chaby sedang sakit sehingga harus absen dari rombongan. Ketidakhadiran keduanya membuat kekuatan lini tengah dan lini depan Semen Padang berkurang signifikan. Meski demikian, skuad yang dibawa tetap mencakup pemain dari seluruh posisi. Di bawah mistar, Semen Padang mengandalkan duo penjaga gawang Arthur Augusto dan Muhammad Farel. Lini belakang diisi oleh pemain-pemain yang telah menjadi tulang punggung tim, seperti Angelo Meneses, Rui Rampa, Herwin Tri Saputra, Leo Guntara, Ricky Ariansyah, Samuel Christianson, dan Zidane Afandi. Mereka diharapkan mampu menjaga stabilitas pertahanan yang menjadi salah satu sorotan sepanjang musim ini. Sementara itu, sektor gelandang terdiri dari Rosad Setiawan, Alhassan Wakaso, Dimas Roni, Ripal Wahyudi, Ambrizal Umanailo, Pedro Matos, Irsyad Maulana, Firman Juliansyah, Ferdiansyah, Febrian Tri Saputra, dan Armando Oropa. Banyaknya pemain di lini tengah menunjukkan upaya Antonic untuk memperkuat distribusi permainan di tengah absennya dua pemain asing yang biasanya menjadi motor serangan. Untuk lini depan, harapan gol bertumpu pada Cornelius Stewart yang akan ditemani supersub Muhammad Ridwan. Di tengah tekanan besar, pelatih Dejan Antonic menyadari betul bahwa dua laga tandang ini bisa menjadi titik balik atau justru memperburuk keadaan. Ia menekankan bahwa seluruh pemain harus tampil dengan keseriusan penuh untuk memaksimalkan peluang keluar dari zona degradasi. “Dua laga berikutnya adalah kunci untuk kita. Pertandingan lawan Persijap di Jepara akan berlangsung ketat karena sama-sama ada di papan bawah. Dua laga nanti anak-anak harus sampai 150 persen serius,” ujar Antonic. Duel melawan Persijap menjadi ujian hidup-mati bagi kedua tim yang sama-sama berjuang lepas dari tekanan papan bawah. Sementara partai melawan Persik dapat menjadi kesempatan untuk membangun momentum positif, apabila Semen Padang mampu menjaga organisasi permainan sepanjang tur tandang ini. Kondisi skuad yang tidak lengkap juga menegaskan betapa pentingnya pembenahan menyeluruh, baik dari sisi taktik, mental, maupun kemampuan menghadapi tekanan. Braditi Moulevey melihat periode ini sebagai pengingat bahwa perjalanan panjang klub tidak pernah terlepas dari masa-masa sulit. Namun ia percaya bahwa kegigihan pemain, soliditas tim, serta dukungan publik Minang dapat kembali menjadi kekuatan utama Semen Padang FC. “Menjaga marwah Kabau Sirah berarti memastikan klub tetap berdiri tegak di tengah tantangan, sembari membuka jalan bagi perubahan yang lebih baik pada masa mendatang,” imbuh Sekjen DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. (*)

Braditi Moulevey: Kami tak Akan Biarkan Semen Padang FC Terpuruk

PADANG – Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey, menghadiri rapat evaluasi bersama jajaran direksi dan tim pelatih Kabau Sirah di Kantor PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Selasa (4/11/2025). Pertemuan itu digelar untuk membahas rentetan hasil buruk yang diderita klub dalam tiga laga terakhir BRI Super League 2025/2026. Rapat tertutup tersebut hanya dihadiri jajaran direksi, staf teknis, serta pelatih kepala Dejan Antonic, tanpa kehadiran pemain. Dalam pertemuan itu, Moulevey menegaskan perlunya langkah konkret dan keseriusan semua unsur kepelatihan dan ofisial dalam membenahi performa tim yang kian menurun. “Rapat ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Kami meminta pelatih Dejan dan timnya berjuang lebih keras agar Semen Padang FC bisa bertahan di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia,” ujar Moulevey, Kamis (6/11/2025). Moulevey juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kondisi psikologis pemain. Menurutnya, deretan hasil negatif tidak hanya berdampak pada aspek teknis, tetapi juga menekan mental para pemain. Ia mengusulkan agar ofisial menyiapkan konselor atau pendamping psikologis untuk membantu menjaga stabilitas mental tim. “Pemain perlu mendapat pendampingan agar tetap fokus dan termotivasi. Kekalahan beruntun tentu memengaruhi psikologis mereka. Klub harus menyediakan konselor yang bisa membantu pemain keluar dari tekanan,” katanya. Ia menilai langkah tersebut penting untuk memastikan para pemain tetap memiliki semangat juang dan tidak larut dalam tekanan kompetisi. “Mental kuat sama pentingnya dengan strategi permainan,” katanya. Selain menyoroti aspek teknis dan mental, Moulevey menyampaikan komitmen jajaran komisaris dalam memperkuat fondasi klub, termasuk sektor finansial. Salah satu bentuk dukungan nyata ialah pengembangan store merchandise resmi Semen Padang FC sebagai sumber pemasukan baru. Ia menjelaskan, pengembangan toko resmi di pusat Kota Padang menjadi tahap awal dalam memperluas jaringan pemasaran klub. Selain itu, manajemen juga membuka peluang kerja sama dengan pihak eksternal. “Kami siap memberikan dukungan, baik berupa modal maupun kemitraan strategis. Komitmen kami jelas, Semen Padang FC harus dikelola secara profesional dan modern,” katanya. Sebagai Komisaris, Moulevey menilai tugas utamanya adalah mengawasi dan memberikan masukan kepada direksi agar setiap kebijakan mengarah pada kemajuan klub. Kehadiran Moulevey dalam rapat itu tidak lepas dari performa buruk Kabau Sirah yang belum menemukan ritme terbaiknya. Pada laga pekan ke-11 BRI Super League 2025/26, Semen Padang FC kembali menelan kekalahan 1-2 dari Arema FC di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Senin (3/11/2025). Tim asuhan Dejan Antonic tertinggal dua gol di babak pertama lewat Valdeci da Silva pada menit ke-30 dan Dalberto Luan Belo di menit ke-42. Semen Padang FC hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol Cornelius Stewart pada menit ke-68. Pelatih Dejan Antonic menyebut hasil itu sangat mengecewakan, terutama karena tim telah mempersiapkan diri dengan baik. “Kami sudah berlatih dengan baik, tapi di babak pertama pemain tidak menjalankan apa yang direncanakan. Di babak kedua permainan membaik dan kami punya dua peluang emas. Saya percaya kami bisa keluar dari kondisi ini,” kata Dejan. Meski demikian, ia mengakui bahwa Arema FC tampil lebih matang dan berpengalaman. “Kadang kita butuh keberuntungan. Yang terpenting saat ini adalah hasil, bukan sekadar permainan indah,” ujarnya. Kekalahan dari Arema FC menjadi kekalahan ketujuh beruntun bagi Semen Padang FC musim ini. Dari 11 pertandingan yang telah dijalani, Kabau Sirah baru mengumpulkan empat poin hasil dari satu kemenangan, satu imbang, dan delapan kekalahan. Capaian ini membuat Semen Padang FC terpuruk di posisi ke-18 atau dasar klasemen sementara. Kondisi itu menjadi alarm bagi manajemen untuk segera melakukan pembenahan total. Tantangan berikutnya datang dari Borneo FC Samarinda, pemuncak klasemen sementara, yang akan dijamu Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim, Padang, pada Minggu (9/11/2025). Laga ini akan menjadi ujian berat bagi Kabau Sirah untuk menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Moulevey menegaskan, meski posisi tim terpuruk, seluruh elemen klub harus tetap optimistis. “Kami semua di jajaran komisaris dan penasihat siap bekerja keras. Kami tidak akan membiarkan Semen Padang FC terus terpuruk. Klub ini kebanggaan Sumatera Barat dan para perantau Minang di manapun berada,” tuturnya. (*)

Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey Sesalkan Keputusan Kontroversial Wasit usai Kabau Sirah Kalah Tipis dari Malut United

TERNATE – Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey, menyampaikan apresiasi terhadap permainan tim Kabau Sirah meskipun kembali menelan kekalahan tipis 0-1 dari Malut United FC pada laga BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (27/10/2025) malam. Moulevey menilai permainan Semen Padang FC mulai menunjukkan peningkatan di bawah arahan Pelatih Dejan Antonic, walau hasil akhir belum berpihak pada tim asal Ranah Minang itu. “Secara permainan, tim ini sudah jauh lebih baik. Kekalahan tipis 1-0 bukan karena kondisi tim, tapi karena keputusan kontroversial wasit,” ujar Moulevey, Senin (27/10/2025). Kekalahan Semen Padang FC disebut Moulevey tak lepas dari keputusan wasit yang dinilai kontroversial. Dalam laga tersebut, wasit memberikan hadiah penalti kepada Malut United dan mengeluarkan kartu merah untuk Rosad Setiawan. “Saya hadir langsung menyaksikan pertandingan bersama Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, dan Pelatih Dejan Antonic yang belum bisa berada di pinggir lapangan karena masalah administrasi. Dari pengamatan saya, keputusan wasit itu sangat disayangkan,” katanya. Manajemen Semen Padang FC, lanjutnya, tengah mempertimbangkan untuk menyampaikan nota keberatan resmi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga serta PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional. Kemenangan ini menambah catatan positif Malut United FC, yang kini membukukan empat kemenangan beruntun. Gol tunggal Tyronne del Pino di menit ke-77 dari titik penalti memastikan tiga poin bagi Laskar Kie Raha, sekaligus mengantarkan mereka ke posisi ketiga klasemen sementara dengan 17 poin. Sejak menit awal, Malut United tampil agresif dengan pola permainan menyerang, didukung penuh oleh suporter tuan rumah. Namun, pertahanan disiplin Semen Padang sempat membuat tim asuhan Hendri Susilo frustrasi. Semen Padang bahkan sempat menciptakan peluang emas melalui Armando Oropa di menit ke-31, tapi tendangan jarak jauhnya masih bisa ditepis Angga Saputro. Petaka datang di menit ke-41 ketika Rosad Setiawan menerima kartu kuning kedua, membuat Kabau Sirah harus bermain dengan 10 pemain. Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Malut United untuk terus menekan hingga akhirnya memperoleh penalti yang menjadi penentu kemenangan. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Semen Padang FC menjadi enam kekalahan beruntun, membuat mereka tertahan di dasar klasemen sementara. Meski begitu, Moulevey tetap optimistis timnya bisa bangkit. “Kami percaya dengan arah pembenahan yang sedang dilakukan pelatih. Ada progres nyata. Yang kami minta hanya keadilan di lapangan,” katanya. Di sisi lain, kemenangan ini membuat Malut United semakin percaya diri bersaing di papan atas. Dengan performa yang stabil dan produktivitas yang meningkat, Laskar Kie Raha mulai diperhitungkan sebagai salah satu kandidat kuat musim ini. Bagi Semen Padang FC, laga berikutnya akan menjadi momentum penting untuk memutus rantai kekalahan sekaligus membuktikan bahwa semangat Kabau Sirah belum padam. (*)

Braditi Moulevey Sebut Manajemen Baru Semen Padang FC Siap Berbenah Total, Fokus Bangkit dari Zona Degradasi

PADANG – Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey menegaskan bahwa klub kebanggaan masyarakat Minang itu akan menjalani evaluasi besar-besaran di bawah kepemimpinan manajemen baru. Langkah ini diambil setelah rapat perdana bersama jajaran direksi dan penasihat klub untuk membenahi seluruh aspek manajemen yang dinilai masih lemah, terutama dalam hal pendanaan. “Kami sudah melakukan rapat perdana dengan jajaran direksi yang baru dan penasihat. Kami akan melakukan evaluasi besar-besaran untuk merombak sistem manajemen agar lebih baik. Saat ini, manajemen memang masih mengalami kesulitan dalam hal pendanaan klub, dan sementara akan tetap dibantu oleh Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade,” ujar Moulevey, Jumat (24/10/2025). Sebagai komisaris, kata Moulevey, tugas utamanya adalah mengawasi serta memberi masukan kepada direksi agar klub semakin profesional dan modern dalam pengelolaan. Tidak hanya memantau dari jauh, Braditi Moulevey memastikan dirinya akan hadir langsung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, pada Minggu (26/10/2025) untuk memberikan dukungan moril saat Semen Padang FC bertandang melawan Malut United dalam lanjutan BRI Super League musim kompetisi 2025-2026. “Kami sudah berkomunikasi dengan Pelatih Kepala Dejan Antonic melalui sambungan seluler. Kami meyakinkan beliau agar tim bisa tampil maksimal dan meraih poin di Malut,” ujarnya. Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada suporter, pendukung, dan perantau Minang di seluruh Indonesia agar terus memberikan dukungan positif kepada tim, bukan caci maki. “Menang atau kalah, Semen Padang FC tetaplah kebanggaan orang Minang. Hentikan mencaci pemain dan ofisial yang sudah berjuang. Mereka pun tidak ingin kalah. Sekarang waktunya kita bersatu memberi semangat,” katanya. Pria yang akrab disapa Levi itu mengimbau seluruh pendukung agar memberikan kesempatan kepada manajemen baru untuk membuktikan kinerjanya. Menurutnya, perubahan besar butuh waktu, kerja sama dan dukungan penuh dari seluruh pihak. “Manajemen lama sudah berakhir, sekarang mari kita dukung manajemen yang baru ini untuk berbuat. Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat lanjutan dengan seluruh jajaran klub di Padang untuk melakukan evaluasi total,” ungkapnya. Ia menegaskan pembenahan akan menyentuh seluruh lini, mulai dari merchandise, marketing hingga pembinaan internal. “Semua akan kami benahi. Kami minta direksi yang baru untuk bergerak cepat. Ini memang tidak mudah, tapi jika dilakukan bersama, semuanya akan jadi ringan,” katanya. Bangkit dari Keterpurukan Saat ini, Semen Padang FC masih berada di posisi juru kunci klasemen sementara BRI Super League 2025–2026, dengan catatan tujuh kekalahan, satu kemenangan, dan satu hasil seri. Kekalahan terakhir di kandang sendiri dari Bhayangkara FC dengan skor tipis 0–1 menjadi alarm keras bagi manajemen baru. Braditi menyebut bahwa faktor mental menjadi persoalan utama tim. “Teknisnya kita tidak kalah dari klub lain, tapi masalahnya adalah mental. Kami yakin dengan pelatih baru Dejan Antonic dan para pemain bisa bangkit. Kami optimis meraih tiga poin melawan Malut United,” ujarnya. Pertandingan Malut United FC vs Semen Padang FC akan digelar pada Minggu (26/10/2025) pukul 19.00 WIB di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate. Laga ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan moral dan kepercayaan diri tim. Dengan dukungan penuh dari manajemen baru, doa masyarakat Minang, dan komitmen pelatih serta pemain, Kabau Sirah menargetkan kebangkitan nyata dari keterpurukan. “Perjalanan masih panjang. Kami yakin Semen Padang bisa bangkit jika semua pihak bersatu,” kata Levi. Dejan Antonic Siap Ubah Mental Tim Sementara itu, Pelatih Kepala Semen Padang FC Dejan Antonic sudah bisa mendampingi tim secara penuh setelah persoalan administrasinya tuntas. Sebelumnya, ia absen dari bench saat melawan Bhayangkara FC dan posisinya digantikan oleh Asisten Pelatih, FX Yanuar. Menjelang laga tandang ke Maluku Utara, Dejan menegaskan pentingnya disiplin dan kerja keras di latihan. “Karakter saya, semua harus kerja keras dan disiplin. Saya ingin Semen Padang berubah dan siap menerima hasil di lapangan dengan kepala tegak,” kata Dejan. Ia juga berencana berbicara dari hati ke hati dengan para pemain untuk memahami kendala yang mereka hadapi di lapangan. “Saya akan tanya ke pemain apa yang mereka rasakan, apa yang sulit. Saya bisa jadi teman, bisa juga jadi ayah bagi mereka,” ujarnya. Rekam jejak Dejan di sepak bola Indonesia cukup menjanjikan. Ia pernah menyelamatkan tim-tim seperti Borneo FC, Pelita Bandung Raya, dan Arema FC dari zona degradasi, sebuah pengalaman yang diharapkan bisa menular ke Kabau Sirah. (*)

Sekjen DPP IKM, Braditi Moulevey Ditunjuk jadi Komisaris Semen Padang FC, Ini yang akan Dilakukan

PADANG – Struktur manajemen PT Kabau Sirah Semen Padang resmi mengalami perombakan menyusul keputusan sirkuler para pemegang saham yang ditetapkan pada 3 Oktober 2025. Dalam keputusan tersebut, nama Braditi Moulevey resmi masuk dalam jajaran Komisaris perusahaan hingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2030. Perusahaan ini merupakan badan pengelola Semen Padang FC, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Sumatera Barat. Masuknya pria yang akrab disapa Levi itu dalam jajaran Komisaris menjadi sorotan, mengingat perannya yang selama ini cukup aktif dalam berbagai kegiatan dan inisiatif olahraga di daerah. Braditi Moulevey menyambut penunjukan ini dengan sikap rendah hati. Ia menegaskan bahwa jabatan Komisaris bukanlah ruang untuk menonjolkan diri, melainkan amanah untuk bekerja bersama. “Saya hanya ingin ikut berkontribusi sebisanya. Klub ini milik banyak orang, milik masyarakat Sumatera Barat. Peran saya kecil, tapi saya berharap bisa bermanfaat,” katanya, Jumat (17/10/2025). Ia juga menambahkan bahwa membangkitkan kembali kejayaan Semen Padang FC tidak bisa dilakukan secara individual. “Diperlukan semangat kebersamaan dari berbagai pihak, baik manajemen, pemain, suporter, maupun masyarakat luas agar klub bisa kembali disegani,” katanya. “Yang penting kita jaga semangat kebersamaan. Tidak ada satu orang pun yang bisa membangun klub ini sendirian. Semuanya harus bergerak bersama,” sambung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. Lebih jauh, Levi menegaskan bahwa Semen Padang FC bukan sekadar klub sepak bola, melainkan simbol kebanggaan Ranah Minang. “Semen Padang FC itu merupakan klub kebanggaan Ranah Minang. Seluruh masyarakat Ranah Minang, di manapun mereka berada, sangat menunggu-nunggu kebangkitan dan mencintai klub ini,” katanya. Selain soal kebanggaan, ia juga menyampaikan harapannya terhadap arah klub ke depan. Dirinya optimis bahwa dengan komposisi manajemen dan pelatih baru, Semen Padang FC mampu tampil lebih kompetitif di level tertinggi sepak bola nasional. “Kita tentu berharap dengan manajemen yang semakin solid dan pelatih baru, Semen Padang FC bisa terus bertarung dan memberikan yang terbaik di Liga 1. Harapan kita semua sama, yakni melihat Kabau Sirah kembali disegani,” ujarnya. Braditi Moulevey juga menekankan pentingnya dukungan seluruh masyarakat Minang, baik yang berada di Ranah maupun di Rantau. Dukungan moril, semangat, serta rasa memiliki dari masyarakat diyakini dapat menjadi energi besar bagi klub untuk terus berkembang. “Semen Padang FC tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan orang Minang di manapun berada sangat berarti. Ini bukan hanya tentang sepak bola, tapi tentang harga diri dan kebanggaan kita bersama,” ujarnya dengan tegas. Langkah restrukturisasi ini menjadi bagian dari upaya memperkuat fondasi pengelolaan klub secara lebih profesional dan terbuka. Dalam struktur baru, Braditi Moulevey akan berperan mengawasi arah kebijakan perusahaan agar sejalan dengan visi jangka panjang pengembangan klub menjadi klub sepak bola yang profesional. Selain Braditi Moulevey, jajaran Komisaris dan Direksi PT Kabau Sirah Semen Padang kini terdiri dari Ilham Aldelano Azre sebagai Komisaris Utama, Erick Reza Alandri sebagai Komisaris, Hermawan Ardiyanto sebagai Direktur Utama, dan Akhmayanda Nasution sebagai Direktur Operasional. (*)

Jadwal hingga Hak Siar Liga 1, Fans Nilai Semen Padang FC Dirugikan

PADANG – Kekecewaan mendalam dirasakan para pecinta sepak bola tanah air, khususnya pendukung Semen Padang FC. Klub bersejarah asal Ranah Minang itu hanya mendapatkan tiga pertandingan kandang di akhir pekan (Sabtu-Minggu) sepanjang 34 pekan Super Liga musim ini. Intensitas pertandingan di kandang ini sangat timpang dibandingkan dengan tim lain, seperti Bali United yang memperoleh 14 laga kandang akhir pekan, atau Persis Solo dengan 13 laga. Bagi sebagian orang, jumlah pertandingan di akhir pekan mungkin sekadar angka. Namun, bagi suporter, terutama perantau Minang yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri, ini menyangkut akses, kesempatan, dan kebanggaan. Pertandingan di akhir pekan adalah waktu emas bagi mereka untuk menyaksikan langsung atau sekadar mengikuti lewat siaran televisi tanpa harus berbenturan dengan aktivitas pekerjaan. “Ini jelas sangat merugikan kami sebagai fans. Kenapa Semen Padang FC hanya mendapat tiga pertandingan Sabtu-Minggu? Ketidakadilan ini begitu nyata,” ungkap Braditi Moulevey, tokoh perantau Minang yang juga pecinta Semen Padang FC, Minggu (24/8/2025). Moulevey menilai keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator liga menimbulkan tanda tanya besar. Dengan distribusi jadwal yang timpang, publik berhak mempertanyakan transparansi sekaligus profesionalisme dalam pengelolaan kompetisi. “Harapan kami, PT LIB lebih fair. Jangan bikin kecewa suporter. Apalagi jangan sampai ada indikasi praktik mafia di balik penentuan jadwal ini. Kalau tidak segera dievaluasi, kepercayaan masyarakat terhadap liga bisa makin tergerus,” ujarnya. Ia juga menambahkan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir perlu turun tangan untuk mengecek langsung apakah penjadwalan telah dilakukan secara transparan atau justru sarat dengan kepentingan tertentu. Hak Siar dan Dugaan Konflik Kepentingan Masalah tidak berhenti pada jadwal pertandingan. Fans juga menyoroti hak siar yang dianggap tidak proporsional bagi Semen Padang FC. Braditi Moulevey mengatakan, Semen Padang FC adalah klub sepakbola lama dengan basis suporter luas, terutama dari kalangan perantau Minang. Namun, perhatian terhadap hak siar justru minim. “Kami mendengar bahwa pemegang hak siar merupakan anak perusahaan dari PT Bali Bintang Sejahtera, pengelola Bali United. Kalau ini benar, tentu berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Apalagi Bali United sendiri mendapat 14 laga akhir pekan, jauh di atas Semen Padang FC,” tegasnya. Hak siar bukan sekadar soal tontonan. Ia berkaitan erat dengan eksposur media, pemasukan sponsor, dan nilai komersial klub. Klub yang sering tampil di prime time, yakni Sabtu dan Minggu akan lebih banyak dilihat publik dan otomatis menarik minat sponsor. “Kalau Semen Padang FC terus dipinggirkan, dampaknya bukan hanya pada tim, tapi juga ekonomi masyarakat sekitar stadion yang menggantungkan hidup dari setiap pertandingan,” ujar Braditi. Semen Padang FC bukan hanya klub sepak bola, melainkan bagian dari identitas masyarakat Minang. Setiap kali Kabau Sirah berlaga di Stadion Haji Agus Salim, ribuan orang datang, mulai dari pedagang kecil, penjual atribut, tukang parkir, hingga pelaku UMKM di sekitar stadion. “Kalau pertandingan jarang di akhir pekan, otomatis jumlah penonton turun. Banyak perantau yang tidak bisa pulang menonton. Artinya, pendapatan ekonomi masyarakat kecil ikut terdampak,” jelas Moulevey. Di sisi lain, Semen Padang FC juga menjadi salah satu kebanggaan diaspora Minang di luar negeri. Pertandingan akhir pekan sering menjadi momen berkumpul di berbagai komunitas perantau, baik di Malaysia, Timur Tengah, hingga Eropa. Dengan jadwal minim di akhir pekan, rasa kebersamaan itu ikut tergerus. Tak kalah penting, ada pula dampak psikologis bagi para suporter. Suporter bukan sekadar penonton pasif, melainkan bagian integral dari klub. Ketika merasa klubnya diperlakukan tidak adil, muncul rasa kecewa, marah, bahkan frustrasi. “Kami sebagai perantau Minang merasa dipinggirkan. Padahal, sepak bola adalah hiburan rakyat. Kalau sudah begini, bagaimana kami bisa menikmati liga dengan perasaan bangga? Justru yang ada hanyalah rasa kecewa,” ucap Braditi. Braditi Moulevey bersama komunitas pecinta Semen Padang FC berharap PT LIB segera melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka juga meminta PSSI sebagai federasi untuk turun tangan memastikan tidak ada praktik yang merugikan klub tertentu. “Sepak bola Indonesia sudah sering tercoreng oleh isu mafia dan ketidakadilan. Jangan biarkan hal ini berulang. Liga harus fair untuk semua klub, besar maupun kecil,” pungkas Braditi. Ia mengatakan, kritik fans Semen Padang FC ini mencerminkan keresahan publik terhadap tata kelola sepak bola nasional. Liga 1 bukan hanya panggung kompetisi, tetapi juga simbol keadilan, kebanggaan, dan identitas daerah. Jika pengelolaan liga tidak transparan, maka yang dirugikan bukan hanya klub, melainkan seluruh masyarakat yang hidup dan bernafas bersama sepak bola. (*)

Momen Haru Braditi Moulevey dan Penasihat Semen Padang FC Menangis Usai Lolos dari Degradasi Liga 1

Malang – Stadion Kanjuruhan menjadi saksi momen mengharukan ketika para petinggi Semen Padang FC tak mampu menyembunyikan kebahagiaan mereka. L Penasihat klub H Andre Rosiade, pecinta sepakbola Braditi Moulevey, dan Direktur Utama PT Semen Indonesia Indrieffouny Indra terlihat meneteskan air mata setelah tim kesayangan mereka berhasil menghindar dari ancaman degradasi Liga 1. Kemenangan telak 2-0 atas Arema FC di laga terakhir musim 2024/2025 pada Sabtu (24/5/2025) malam memastikan tim berjuluk Kabau Sirah tetap berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia musim depan. Kegembiraan yang meluap dari tribun VIP mencerminkan betapa berartinya pencapaian ini bagi keluarga besar Semen Padang FC. Eduardo Almeida, pelatih asal Portugal yang memimpin tim, berhasil membawa anak asuhnya melewati tekanan besar dalam pertandingan krusial tersebut. Dua gol yang dicetak Filipe Chaby pada menit ke-72 dan M Ridwan di injury time babak kedua menjadi penyelamat masa depan klub yang berbasis di Sumatera Barat ini. Jalannya pertandingan di Stadion Kanjuruhan berlangsung dengan pengawasan ketat wasit internasional asal Yordania, Adham Mohammad Tumah Makhadmeh. Kedua tim memulai laga dengan kehati-hatian tinggi, menyadari pentingnya setiap menit yang berlalu. Babak pertama berjalan relatif seimbang tanpa gol. Peluang pertama baru muncul pada menit ke-28 ketika Firman Juliansyah mengirimkan bola lambung ke area kotak penalti Arema, namun tidak ada rekan setim yang dapat memanfaatkannya dengan baik. Empat menit kemudian, Semen Padang kembali mengancam melalui aksi Cornelius Stewart yang menerima umpan silang dari Rosad Setiawan. Sundulan striker berkebangsaan Sierra Leone itu masih meleset ke samping gawang yang dijaga Lucas Frigeri. Arema FC sempat membalas pada menit ke-33 melalui serangan cepat yang melibatkan Charles Lokolingoy dan Dalberto Belo. Namun, upaya tersebut berhasil diantisipasi dengan baik oleh Alhassan Wakaso di lini belakang Semen Padang. Babak kedua menjadi penentu nasib kedua kesebelasan. Semen Padang tampil lebih agresif dan hampir memecah kebuntuan pada menit ke-59 melalui sundulan Firman Juliansyah yang membentur mistar gawang Arema. Penjaga gawang Frigeri menunjukkan kemampuan luar biasa pada menit ke-65 dengan menggagalkan tendangan akrobatik Filipe Chaby yang hampir membuahkan gol pembuka. Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba pada menit ke-72. Chaby berhasil memanfaatkan umpan mendatar dari Cornelius Stewart untuk membobol gawang Arema dan memberikan keunggulan 1-0 bagi Semen Padang. Arema berusaha keras menyamakan kedudukan dan hampir berhasil pada menit ke-77 melalui tendangan sundul Anwar Rifai dari situasi sepak pojok. Sayangnya, bola masih melebar tipis dari sasaran. Ketika memasuki injury time, M Ridwan yang baru masuk sebagai pemain pengganti mengukir namanya di papan skor dengan menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-90+4. Gol tersebut sekaligus memastikan keselamatan Semen Padang FC dari ancaman terdegradasi ke Liga 2. Susunan pemain yang diturunkan Eduardo Almeida terdiri dari Arthur Augusto sebagai penjaga gawang, Kim Mingyu, Tin Martic, Dodi Alekvan Djin, Irkham Mila, Ricki Ariansyah, Alhassan Wakaso, Bruno Gomes, Firman Juliansyah, Cornelius Stewart, dan kapten tim Rosad Setiawan. Sementara itu, Arema FC yang sudah dipastikan tidak akan terdegradasi menurunkan Lucas Frigeri di bawah mistar, Thales Lira, Julian Guevara, Rifad Marasabessy, Anwar Rifai, Arkhan Fikri, Samuel Balinsa, Shulton Fajar, kapten Dendi Santoso, Charles Lokolingoy, dan Dalberto Belo. Kemenangan ini tidak hanya menyelamatkan status Semen Padang FC di Liga 1, tetapi juga memberikan harapan baru bagi klub yang memiliki sejarah panjang dalam sepakbola Indonesia. Dukungan penuh dari manajemen dan para penggemar terbukti menjadi motivasi tambahan bagi para pemain dalam menghadapi tekanan besar sepanjang musim. Tangis kebahagiaan yang ditunjukkan oleh Braditi Moulevey, H Andre Rosiade, dan Indrieffouny Indra mencerminkan dedikasi tinggi mereka terhadap kemajuan sepakbola Sumatera Barat (Sumbar). Momen emosional tersebut menjadi bukti bahwa sepakbola bukan sekadar permainan, melainkan juga tentang kebanggaan daerah dan identitas budaya. (*)

Braditi Moulevey: Asa Semen Padang FC Bertahan di Liga 1 Masih Terjaga usai Tahan Imbang Persebaya

Jakarta – Semen Padang FC berhasil mencuri satu poin berharga setelah bermain imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (11/5/2025). Hasil ini menjadi angin segar bagi tim Kabau Sirah dalam upaya mereka bertahan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia musim depan. Pertandingan yang berlangsung sengit sempat terhenti karena hujan deras sebelum akhirnya dilanjutkan dengan permainan agresif dari kedua tim. Tim tamu berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Cornelius Stewart di menit ke-35 yang memanfaatkan umpan matang dari Bruno Moreira. Persebaya hampir menyamakan kedudukan sebelum jeda ketika tembakan Bruno Moreira berhasil ditepis kiper Arthur pada menit ke-45+3, disusul tendangan akrobatik Flavio Silva yang melambung di atas mistar gawang. Namun, Bajul Ijo akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-65 melalui gol yang dicetak Bruno Moreira. “Harapan itu masih ada,” ungkap Braditi Moulevey, pecinta sepak bola dan pendukung setia Semen Padang FC, saat ditemui Senin (12/5/2025). Menurutnya, hasil imbang di kandang Persebaya menjadi modal berharga untuk menjaga peluang tim Kabau Sirah bertahan di kompetisi Liga 1 musim depan. Drama sempat terjadi di pengujung pertandingan ketika Persebaya mencetak gol melalui Dejan Tumbas pada menit ke-85. Namun, setelah ditinjau melalui teknologi VAR (Video Assistant Referee), gol tersebut dianulir karena offside. Sebelumnya, Semen Padang FC nyaris kembali unggul pada menit ke-75 saat Bruno Gomes berhasil lolos dari kawalan pemain belakang Persebaya dan berhadapan langsung dengan kiper Ernando Ari. Sayangnya, tembakan yang dilepaskan melebar dari sasaran. Tiga menit berselang, Wakaso juga mencoba peruntungannya dengan melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, tetapi kembali tidak menemui sasaran. Hasil imbang ini membawa dampak positif bagi Semen Padang FC yang kini menempati posisi ke-15 klasemen dengan mengoleksi 32 poin, naik ke zona aman terhindari dari degradasi. Sementara itu, Persebaya tetap tertahan di posisi ketiga dengan 55 poin, masih tertinggal dari Dewa United yang menduduki peringkat kedua. Perjuangan Semen Padang FC untuk mengamankan posisi di Liga 1 musim depan masih berlanjut dengan dua pertandingan tersisa. Kini, tim besutan Eduardo Almeida itu membutuhkan tambahan poin untuk memastikan posisi mereka tidak tergeser ke zona degradasi pada akhir kompetisi. Braditi Moulevey menilai hasil imbang melawan salah satu tim papan atas Liga 1 ini sebagai prestasi yang patut diapresiasi, mengingat Persebaya Surabaya dikenal memiliki rekor kandang yang sangat kuat sepanjang musim ini. “Mendapatkan satu poin di kandang Persebaya bukanlah hal mudah. Ini menunjukkan bahwa Semen Padang FC masih memiliki mental juara dan tekad kuat untuk bertahan di Liga 1,” tuturnya. Pada pertandingan tersebut, Braditi Moulevey berkesempatan menonton langsung laga Semen Padang FC melawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kota Surabaya. Ia juga terlihat didampingi oleh sang anak, Penasihat Semen Padang FC, H Andre Rosiade hingga Direktur Utama (Dirut) PT Semen Padang, Indrieffouny Indra. (*)

Semen Padang FC Raih 3 Poin Krusial usai Hadapi Madura United, Braditi Moulevey Hadiahi Bonus Rp10 Juta

Padang – Semen Padang FC berhasil meraih tiga poin berharga setelah mengalahkan Madura United dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion H Agus Salim, Minggu (4/5/2025) sore WIB. Kemenangan dramatis ini membawa tim berjuluk Kabau Sirah keluar dari zona degradasi dan semakin memperketat persaingan di papan bawah klasemen. Jalannya pertandingan berlangsung cukup ketat dengan kedua tim saling jual beli serangan. Semen Padang FC mampu memecah kebuntuan pada menit ke-52 melalui gol yang dicetak oleh Cornelius Stewart. Keunggulan tersebut tidak bertahan lama karena Madura United berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-60 lewat tendangan Jordy Wehrmann. Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, Muhamad Ridwan tampil sebagai pahlawan bagi tim tuan rumah dengan mencetak gol kemenangan pada masa injury time. Gol tersebut disambut gegap gempita oleh suporter yang memadati stadion. “Kemenangan ini sangat menentukan bagi Kabau Sirah dalam upaya mereka bertahan di kompetisi,” ujar Pecinta Sepakbola, Braditi Moulevey yang hadir menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Berkat hasil positif ini, Semen Padang FC kini menempati posisi ke-15 klasemen dengan mengoleksi 31 poin, berhasil keluar dari zona degradasi yang sebelumnya mereka huni. Sementara itu, Madura United berada di urutan ke-13 dengan 33 poin dan semakin terancam terseret ke dalam zona berbahaya. Persaingan di papan bawah klasemen semakin memanas dengan Barito Putera yang menempati posisi ke-16 dengan 30 poin. PSS Sleman dan PSIS Semarang masih terpuruk di dua posisi terbawah, masing-masing mengoleksi 25 poin. Persis Solo juga belum sepenuhnya aman karena berada di urutan ke-14 dengan 32 poin, meskipun masih memiliki satu pertandingan tersisa dibandingkan tim-tim lainnya. Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan perjuangan tim asuhan Eduardo Almeida, Braditi Moulevey memberikan bonus sebesar Rp10 juta kepada Semen Padang FC. “Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk tampil lebih baik pada pertandingan-pertandingan selanjutnya,” katanya. Kabau Sirah akan kembali menjalani ujian berat pada pertandingan berikutnya saat harus berhadapan dengan Persebaya Surabaya. “Kemenangan atas Madura United diharapkan dapat menjadi modal berharga bagi Semen Padang FC untuk melanjutkan tren positif demi mengamankan posisi mereka di kompetisi,” pungkas pria yang akrab disapa Levi tersebut. (*)