Braditi Moulevey Dirikan Yayasan Tijarotaan Lan Taburo, Fokus Pemberdayaan Sosial dan Keagamaan

Jakarta – Kepedulian terhadap masyarakat sekitar mendorong Braditi Moulevey untuk mengambil langkah konkret dengan mendirikan sebuah yayasan yang berfokus pada bidang sosial dan keagamaan. Yayasan yang diberi nama Tijarotaan Lan Taburo ini dibentuk dengan menggandeng sejumlah ustaz dan tokoh masyarakat di wilayah Jakarta Timur. “Kami melihat adanya kebutuhan untuk memberikan bantuan yang lebih terstruktur kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal saya. Itulah yang mendorong saya untuk mendirikan yayasan ini,” ungkap Braditi Moulevey saat ditemui di kediamannya, Rabu (20/3/2025). Braditi Moulevey yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (IKM) Jakarta mengungkapkan bahwa pembentukan Yayasan Tijarotaan Lan Taburo merupakan hasil diskusi panjang dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat yang memiliki kepedulian sama terhadap permasalahan sosial di lingkungan sekitar. Yayasan ini, katanya, diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif untuk menyalurkan bantuan dan memberdayakan masyarakat. “Sejak awal, kami memang ingin fokus pada dua bidang yang sangat fundamental, yaitu sosial dan agama. Keduanya saling berkaitan dan menjadi kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi saat ini,” kata Moulevey. Pemilihan nama Tijarotaan Lan Taburo pun bukan tanpa makna. Braditi Moulevey menjelaskan bahwa nama tersebut mengandung filosofi perdagangan yang tidak merugi, sebagaimana dikenal dalam literatur keagamaan. “Tijaratan Lan Tabur sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Fathir Ayat 29 berarti perniagaan yang tidak akan merugi sebagaimana janji Allah,” katanya. “Kami berharap yayasan ini bisa menjadi sarana untuk berinvestasi dalam kebaikan yang tidak akan pernah merugi, baik di dunia maupun di akhirat,” sambungnya. Pada kesempatan itu, Braditi Moulevey menggelar kegiatan berbuka puasa bersama juga memberikan paket lebaran kepada jajaran pengurus. Program yang akan dijalankan oleh Yayasan Tijarotaan Lan Taburo mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan agama, bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu, hingga kegiatan pemberdayaan ekonomi. Braditi Moulevey mengatakan, pihaknya sedang menyusun rencana strategis untuk memastikan program-program tersebut dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan. “Kami tidak ingin sekadar memberikan bantuan sesaat, tetapi juga ingin memastikan adanya perubahan jangka panjang yang positif. Karena itu, kami juga akan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program,” katanya. Sebagai Ketua Dewan Pembina, Braditi Moulevey menegaskan bahwa yayasan akan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana. “Kami akan memastikan bahwa setiap rupiah yang dipercayakan kepada kami benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya. Ke depan, Yayasan Tijarotaan Lan Taburo berencana untuk memperluas jangkauan programnya ke wilayah-wilayah lain di Jakarta, khususnya daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan. Namun untuk tahap awal, fokus utama akan diberikan pada masyarakat di sekitar kediaman Braditi Moulevey di Jakarta Timur. “Harapan kami sederhana, yaitu bisa menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat. Sekecil apapun kontribusi yang bisa kami berikan, kami percaya bahwa hal itu akan bermakna bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Braditi. Pendirian Yayasan Tijarotaan Lan Taburo menambah daftar lembaga sosial yang berkomitmen untuk membantu masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial. Kehadiran lembaga-lembaga seperti ini diharapkan dapat melengkapi upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang sosial dan keagamaan. Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Yayasan Tijarotaan Lan Taburo dapat menghubungi sekretariat yayasan yang saat ini masih dalam proses pembangunan di kawasan Jakarta Timur. “Dalam waktu dekat, yayasan ini akan mulai meluncurkan program-program perdananya,” tuturnya. (*)