Tur Tandang Paling Menegangkan, Braditi Moulevey: Semen Padang FC Cinta yang Takkan Pernah jadi Mantan

JEPARA – Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey mengatakan, keterikatan dengan Kabau Sirah menyerupai rasa yang tidak pernah putus, bak cinta yang takkan pernah menjadi mantan.

Ia menggambarkan hubungan itu di tengah situasi sulit yang kini membayangi tim, saat Semen Padang FC berjuang keras keluar dari tekanan hasil negatif dan posisi buncit klasemen BRI Super League 2025/2026.

Di saat klub berada pada fase paling rapuh, Moulevey menilai justru di situlah loyalitas dan komitmen diuji, bagaimana tetap berdiri bersama ketika kondisi terburuk datang bertubi-tubi.

Sebagai komisaris, ia menegaskan bahwa perannya berfokus pada pengawasan dan pemberian masukan strategis kepada direksi, agar setiap kebijakan selaras dengan kebutuhan pengembangan klub.

Menurut Braditi Moulevey, Semen Padang FC memiliki posisi istimewa dalam identitas masyarakat Sumatera Barat (Sumbar).

Klub tersebut bukan hanya sekumpulan pemain yang bertanding di lapangan, tetapi lambang kebanggaan bagi warga lokal maupun perantau Minang yang tersebar di berbagai daerah.

Ia menilai bahwa setiap tantangan yang muncul harus dihadapi secara kolektif, karena nilai besar Kabau Sirah terletak pada solidaritas dan keteguhan pendukungnya di Ranah Minang.

“Setiap hambatan harus diselesaikan bersama. Tidak ada alasan untuk menyerah, karena Kabau Sirah adalah kebanggaan Ranah Minang,” katanya jelang pertandingan Persijap Jepara vs Semen Padang FC, Kamis (20/11/2025).

Pernyataan Moulevey datang pada saat yang sensitif bagi Semen Padang FC. Musim kompetisi BRI Super League 2025/2026 memasuki fase penting, sementara tim masih berjuang keluar dari tekanan hasil negatif.

Inkonsistensi performa dan keterpurukan di papan bawah membuat langkah mereka semakin berat. Situasi ini diperparah oleh tren tanpa kemenangan dalam sembilan pertandingan terakhir serta delapan kekalahan beruntun, yang menempatkan Kabau Sirah pada posisi ke-18 klasemen sementara dengan hanya empat poin dari 11 laga.

Di tengah situasi yang belum stabil, Semen Padang menghadapi periode yang berpotensi menentukan arah musim. Mereka bersiap menjalani dua laga tandang yang dianggap sangat krusial.

Pada pekan ke-13 ini, Kabau Sirah melawat ke Jepara menghadapi Persijap pada Kamis (20/11/2025). Seminggu setelahnya, giliran Persik Kediri yang menjadi tuan rumah pada Kamis (27/11/2025).

Dua pertandingan ini dipandang sebagai ujian mental sekaligus peluang untuk menghentikan tren buruk yang membayangi tim sepanjang kompetisi.

Persiapan menuju tur tandang ini dimulai sejak Selasa (18/11/2025), ketika tim asuhan Dejan Antonic terbang ke Jepara dengan membawa 22 pemain. Keputusan komposisi pemain menunjukkan kondisi sulit yang tengah dihadapi Kabau Sirah.

Dua pilar asing yang selama ini menjadi penopang performa tim, Bruno Gomes dan Filipe Chaby, tidak dapat ambil bagian.

Gomes mengalami cedera paha, sementara Chaby sedang sakit sehingga harus absen dari rombongan. Ketidakhadiran keduanya membuat kekuatan lini tengah dan lini depan Semen Padang berkurang signifikan.

Meski demikian, skuad yang dibawa tetap mencakup pemain dari seluruh posisi. Di bawah mistar, Semen Padang mengandalkan duo penjaga gawang Arthur Augusto dan Muhammad Farel.

Lini belakang diisi oleh pemain-pemain yang telah menjadi tulang punggung tim, seperti Angelo Meneses, Rui Rampa, Herwin Tri Saputra, Leo Guntara, Ricky Ariansyah, Samuel Christianson, dan Zidane Afandi.

Mereka diharapkan mampu menjaga stabilitas pertahanan yang menjadi salah satu sorotan sepanjang musim ini.

Sementara itu, sektor gelandang terdiri dari Rosad Setiawan, Alhassan Wakaso, Dimas Roni, Ripal Wahyudi, Ambrizal Umanailo, Pedro Matos, Irsyad Maulana, Firman Juliansyah, Ferdiansyah, Febrian Tri Saputra, dan Armando Oropa.

Banyaknya pemain di lini tengah menunjukkan upaya Antonic untuk memperkuat distribusi permainan di tengah absennya dua pemain asing yang biasanya menjadi motor serangan.

Untuk lini depan, harapan gol bertumpu pada Cornelius Stewart yang akan ditemani supersub Muhammad Ridwan.

Di tengah tekanan besar, pelatih Dejan Antonic menyadari betul bahwa dua laga tandang ini bisa menjadi titik balik atau justru memperburuk keadaan.

Ia menekankan bahwa seluruh pemain harus tampil dengan keseriusan penuh untuk memaksimalkan peluang keluar dari zona degradasi.

“Dua laga berikutnya adalah kunci untuk kita. Pertandingan lawan Persijap di Jepara akan berlangsung ketat karena sama-sama ada di papan bawah. Dua laga nanti anak-anak harus sampai 150 persen serius,” ujar Antonic.

Duel melawan Persijap menjadi ujian hidup-mati bagi kedua tim yang sama-sama berjuang lepas dari tekanan papan bawah.

Sementara partai melawan Persik dapat menjadi kesempatan untuk membangun momentum positif, apabila Semen Padang mampu menjaga organisasi permainan sepanjang tur tandang ini.

Kondisi skuad yang tidak lengkap juga menegaskan betapa pentingnya pembenahan menyeluruh, baik dari sisi taktik, mental, maupun kemampuan menghadapi tekanan.

Braditi Moulevey melihat periode ini sebagai pengingat bahwa perjalanan panjang klub tidak pernah terlepas dari masa-masa sulit.

Namun ia percaya bahwa kegigihan pemain, soliditas tim, serta dukungan publik Minang dapat kembali menjadi kekuatan utama Semen Padang FC.

“Menjaga marwah Kabau Sirah berarti memastikan klub tetap berdiri tegak di tengah tantangan, sembari membuka jalan bagi perubahan yang lebih baik pada masa mendatang,” imbuh Sekjen DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. (*)

Terbaru

  • All Posts
  • IKM
  • Kegiatan bang levi
  • Media
  • OPINI
  • PILKADA KOTA PADANG
  • pilkada sumbar
  • Relawan Braditi Moulevey
  • Semen Padang FC
  • UMKM Padang