PADANG – Braditi Moulevey Rajo Mudo, sosok perantau Minang sekaligus Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM), kini tengah menjadi pembicaraan publik di Sumatera Barat (Sumbar).
Namanya mulai disebut-sebut dalam sejumlah perbincangan di media sosial sebagai salah satu tokoh muda yang berpotensi maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilkada) Padang periode 2030-2035.
Isyarat tersebut mencuat setelah ia beberapa kali tampak mendampingi Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, dalam berbagai agenda kunjungan kerja di Sumbar.
Dalam salah satu video yang diunggah ke akun TikTok milik pengacara kondang asal Sumbar, Mukti Ali Kusmayadi Ali Putra atau yang akrab disapa Boy London, Andre sempat melontarkan pernyataan terbuka.
Ia menyebut nama Braditi Moulevey sebagai sosok yang disiapkan untuk menjadi Wali Kota Padang pengganti Fadly Amran di masa mendatang.
“Saya bersama pengacara kondang asal Sumbar, Hotman Paris-nya Sumbar, bang Boy London, kemudian ada Wali Kota Padang, Fadly Amran dan calon penggantinya, Braditi Moulevey Rajo Mudo,” ujar Andre Rosiade dalam video tersebut.
Pernyataan spontan Andre Rosiade itu sontak menyita perhatian warganet. Meski Pilkada 2030 masih cukup lama, sejumlah komentar mulai bermunculan, baik yang bersifat dukungan maupun sekadar menilai sosok Braditi sebagai tokoh muda yang potensial.
Sejatinya, Braditi Moulevey Rajo Mudo bukan nama asing di kalangan perantau Minang. Lahir dan besar di Padang, ia dikenal sebagai figur yang aktif di berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan.
Kiprahnya di dunia perantauan telah lama ia ukir, terutama melalui posisinya sebagai Sekjen DPP IKM, organisasi besar yang menaungi para perantau Minang di berbagai daerah, bahkan di luar negeri.
Dalam kapasitasnya tersebut, pria yang akrab disapa Levi itu kerap terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, pembangunan, dan kolaborasi lintas daerah.
Ia juga dikenal aktif menjembatani komunikasi antara perantau dan ranah Minang, terutama dalam upaya memperkuat ekonomi masyarakat dan memperluas jejaring kolaborasi bagi pembangunan daerah asal.
Braditi Moulevey juga beberapa kali ikut terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat di kampung halaman.
Fokusnya tak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga pendidikan, kebudayaan, dan pemberdayaan generasi muda.
Rekam jejaknya sebagai tokoh muda perantau memberi kesan bahwa ia memiliki kedekatan emosional dan kepedulian terhadap kota kelahirannya.
Dinilai Punya Karakter Pemimpin
Tak hanya Andre Rosiade, sejumlah tokoh lokal juga memberi pandangan serupa. Jon Firman Pandu, Bupati Solok, dalam satu kesempatan turut memberikan pandangan bahwa sosok Braditi memang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.
“Pembawaannya memang pas sih, kita doakan yah Pak Sekjen,” ujar Jon Firman Pandu saat mendampingi Andre dalam salah satu agenda kunjungan beberapa waktu lalu.
Penilaian seperti ini, meski bukan bentuk dukungan politik formal, menunjukkan bahwa Braditi Moulevey mulai dilihat sebagai figur muda yang punya peluang untuk tampil dalam panggung politik lokal.
Namun, baik Andre maupun Jon menegaskan bahwa semua proses politik masih panjang dan membutuhkan perjalanan serta kerja nyata, bukan sekadar wacana.
Selain aktif di organisasi masyarakat, Braditi Moulevey juga dikenal sebagai kader Partai Gerindra, partai besutan Presiden Prabowo Subianto.
Ia telah lama berkiprah di lingkungan politik nasional, terutama melalui jejaring partai dan komunitas perantau.
Keterlibatannya di Gerindra membentuk pengalaman politik yang cukup matang bagi seorang kader muda. Ia juga dikenal sebagai sosok yang mengedepankan pendekatan persuasif dan komunikasi lintas sektor dalam membangun jejaring.
Dalam beberapa kesempatan, Braditi Moulevey juga dipercaya untuk mendampingi tokoh-tokoh nasional dalam agenda politik maupun kunjungan kerja ke Sumbar.
Meski demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Braditi Moulevey terkait rencana pencalonan dirinya.
Dirinya mengaku masih fokus pada aktivitas sosial dan organisasi. Isyarat dari berbagai tokoh lebih banyak dipandang publik sebagai bentuk kepercayaan dan dorongan moral agar anak muda Minang tampil dalam kepemimpinan masa depan.
Jalan Panjang
Perbincangan mengenai figur potensial seperti Braditi Moulevey menggambarkan dinamika politik yang mulai bergerak jauh sebelum masa Pilkada tiba.
Kota Padang sebagai salah satu daerah strategis di Sumbar memang kerap melahirkan tokoh muda potensial dari kalangan perantau maupun lokal.
Dengan latar belakang sosial yang kuat, jaringan perantau yang luas, dan pengalaman organisasi, Braditi dianggap memiliki bekal awal yang cukup jika kelak benar-benar terjun ke kancah politik lokal.
Namun, jalan menuju pencalonan masih panjang dan penuh tahapan. Selain dukungan politik partai, faktor konsolidasi masyarakat dan rekam jejak pengabdian di lapangan akan menjadi penentu penting.
Bagi sebagian masyarakat, kemunculan figur muda seperti Braditi memberi warna baru dalam peta politik Padang ke depan.
Meski demikian, publik juga masih akan menilai melalui kinerja, rekam jejak serta kontribusinya terhadap kemajuan daerah, bukan sekadar melalui pernyataan atau dukungan simbolis. (*)







